Benteng Pertahanan Gereja Katolik
Ketahanan ini bukan semata-mata karena faktor historis atau struktural tetapi karena fondasi teologis, doktrinal, dan organisasi yang membuatnya sulit ditembus. Berikut adalah beberapa alasan utama yang mendasar logis dan argumentatif Mengapa Gereja Katolik tetap teguh dan tidak dapat dihancurkan :
1. Gereja Katolik berasal dari Kristus sendiri atau fondasi teologis.Alasannya, Yesus Kristus sendiri yang mendirikan Gereja Katolik bukan manusia atau institusi duniawi (Matius 16 : 18). Yesus berkata kepada Petrus "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini aku akan mendirikan gerejaKu dan alam maut tidak akan menguasainya. "
Gereja Katolik adalah satu-satunya institusi yang memiliki janji ketahanan Ilahi dari Kristus sendiri. Tidak ada kekuatan duniawi yang dapat menghancurkan sesuatu yang dijaga oleh Tuhan. Contoh konkret, Kekaisaran Romawi berusaha menghancurkan gereja di abad pertama hingga ketiga melalui penganiayaan brutal. Berikutnya, Kaisar Nero, Decius, dan Diokletian membantai ribuan umat Katolik, tetapi justru kekaisaran yang runtuh, sementara gereja bertahan dan bahkan menaklukkan Roma secara rohani dengan bertobatnya Kaisar Konstantinus.
2. Magisterium dan Hierarki yang kuat atau struktur organisasi yang solid serta satu komando dalam semangat ketaatan yang komunikatif. Alasannya, Gereja Katolik memiliki struktur hierarkis yang jelas dan kepemimpinan terpusat dalam Paus, yang merupakan pengganti Santo Petrus.
Ini memberi gereja stabilitas dalam pengajaran dan kepemimpinan berbeda dengan kelompok-kelompok Kristen lain yang terpecah karena kurangnya otoritas sentral
Contoh konkret, revolusi Prancis tahun 1789 - 1799 mencoba menghancurkan gereja dengan menutup gereja-gereja, membunuh para imam, dan bahkan mengangkat dewi akal sebagai pengganti agama. Namun ketika Napoleon berkuasa ia menyadari bahwa ia tidak dapat menghapus gereja dan akhirnya berdamai dengan Vatikan melalui Concordad 1801.
3. Keberlanjutan tradisi dan Liturgi atau ketahanan kultural dan identitas. Alasannya, Gereja memiliki tradisi suci yang diwariskan secara tak terputus, termasuk Liturgi, Sakramen, dan Pengajaran Moral yang membentuk identitas yang kuat dan sulit dihancurkan.
Gereja bukan hanya sekadar institusi politik atau sosial tetapi komunitas iman yang melampaui zaman. Contoh konkret; Uni Soviet berusaha menghapus Gereja Katolik di di Eropa Timur dengan menindas umat Katolik, membunuh imam, dan mengganti agama dengan ideologi ateisme. Namun umat tetap melaksanakan ibadah secara sembunyi-sembunyi dan setelah komunisme runtuh, Gereja Katolik kembali berkembang di Polandia, Hungaria, dan Ukraina.
4. Sistem Dogma yang konsisten dan rasional alias ketahanan doktrinal. Alasannya, berbeda dengan sekte-sekte yang ajarannya terus berubah. Gereja Katolik memiliki konsistensi doktrinal selama 2 Milenium.
Dogma yang telah difinisikan tidak bisa diubah secara sewenang-wenang, sehingga tidak mudah diguncang oleh ajaran sesat. Contoh konkret; Arianisme di abad ke 4 mencoba mengubah ajaran gereja dengan menolak keilahian Kristus. Hampir seluruh kekaisaran terpengaruh, bahkan beberapa Paus sempat ditekan oleh kaisar untuk menerima ajaran sesat ini. namun Gereja tetap bertahan dalam ajaran sejati berkat Santo Atanasius dan akhirnya Aranisme punah.
5. Ketahanan terhadap skandal dan serangan media atau kekuatan moral dan pemurnian diri. Alasannya, Gereja Katolik telah menghadapi banyak skandal sepanjang sejarah, tetapi ia selalu mengalami pemurnian diri. Meskipun ada anggota yang berdosa, Gereja sebagai institusi tetap Suci karena berasal dari Kristus.
Contoh konkret, skandal para Paus di abad pertengahan seperti Paus Alexander VI atau Borgia yang dikenal korup dan duniawi. Namun meskipun ada pemimpin yang jatuh dalam dosa, ajaran Gereja tetap tidak berubah dan kemudian terjadi reformasi internal melalui Konsili Trente tahun 1545 - 1563.
Berikut kasus penyalahgunaan seksual di abad ke-20. Serangan media terhadap Gereja begitu besar, tetapi pada akhirnya Gereja melakukan reformasi besar dalam perlindungan anak-anak dan transparansi.
6. Ketahanan terhadap serangan intelektual dan ideologi sekuler. Alasannya, banyak ideologi modern seperti rasionalisme, ateisme, dan materialisme telah berusaha menggantikan peran agama. Namun filsafat Tomisme yakni adalah aliran filsafat yang dikembangkan oleh Thomas Aquinas dan ajaran Katolik mampu menjawab tantangan intelektual dari berbagai zaman.
Contoh konkret, zaman pencerahan abad ke-18 mencoba menggantikan agama dengan sains dan rasionalitas murni. Namun justru banyak ilmuwan Katolik seperti Gregor Mendel (bapak genetika) dan Georges Lemitre (pencetus teori Big Bang) membuktikan bahwa iman dan akal dapat berjalan bersama.
Kesimpulan:
Gereja Katolik sulit ditembus, diruntuhkan, atau dihancurkan karena ;
1) Diidirikan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri dengan janji Ilahi bahwa gereja yang di atas dasar batu karang Petrus akan bertahan selamanya sampai kedatangannya yang kedua kalinya.
2) Memiliki Hierarki dan Magisterium yang stabil sebagai otoritas yang menjaga ajaran dan kepemimpinan.
3) Menjaga tradisi suci dan Liturgi yang membentuk identitas kuat.
4) Memiliki sistem dogma yang konsisten, yang tidak mudah diubah oleh tekanan dunia.
5) Mampu bertahan dari skandal dan serangan media melalui pemurnian diri.
6) Mampu menjawab tantangan intelektual dari zaman ke zaman.
Sejarah telah membuktikan bahwa banyak kerajaan, Ideologi, dan kelompok yang mencoba menghancurkan Gereja Katolik tetapi mereka yang justru runtuh. Sementara Gereja Katolik tetap berdiri kokoh memasuki Milenium ketiga.
Salve
P. Marsel SMM
Komentar
Posting Komentar