Apakah Yesus Kristus Mendirikan Gereja Katolik?
Banyak sekali saya jumpai komentar dari kaum Protestan yang mengatakan bahwa Yesus Kristus tidak bermaksud mendirikan gereja apalagi Gereja Katolik.
Menurut kaum "fakir sejarah" dan gagal paham, tetapi merasa diri paling benar ini alasan utamanya yang sering diajukan adalah bahwasanya tidak ada kata gereja dalam Alkitab dan tidak ada kata Katolik dalam Alkitab juga.
Bagaimana umat Katolik menjawabnya ? Jawaban Gereja Katolik selalu didasarkan pada Alkitab, sejarah gereja, tradisi suci, dan magisterium yang saling terkait satu sama lain.
Berikut jawabannya, Pertama dasar Alkitab pendirian gereja oleh Yesus.
1. Yesus mendeklarasikan pendirian gereja (Matius 16:18-19).
Yesus secara eksplisit menyatakan engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguainya. Kepadamu akan kuberikan kunci kerajaan surga, apa yang kauikat di dunia akan terikat di surga dan yang kau lepaskan di dunia akan terlepas di surga.
Konteks eksegtisnya kata "Jemaat" dalam teks Yunani adalah eklesia yang berarti perhimpunan atau gereja. Ini bukan istilah sekuler melainkan istilah teologis yang menunjuk pada komunitas umat Allah yang terorganisasi.
Yesus menyatakan bahwa gereja ini akan menjadi milikNya atau jemaatKu artinya berada di bawah otoritasnya. Simbol "kunci kerajaan" memberikan kunci kepada Petrus adalah simbol "otoritas penuh". Dalam tradisi Yahudi seperti dalam Yesaya 22 : 22 "kunci" melambangkan kuasa seorang penjaga istana. Dengan ini Yesus menjadikan Petrus sebagai pemimpin gereja yang memiliki otoritas untuk mengatur kehidupan umat beriman.
2. Karakter universal Gereja Yesus.
Yesus menegaskan karakter universal atau Katolik dari gereja yang ia dirikan dalam beberapa teks antara lain :
a. Amanat Agung dalam Matius 28 : 8 - 20 "Karena itu, pergilah jadikanlah semu bangsa muridku. Baptislah mereka nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melaksanakan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepadamu."
Gereja yang Yesus dirikan tidak terbatas pada satu kelompok atau wilayah ", melainkan untuk semu bangsa semua bangsa." Istilah "semua bangsa" ini mencerminkan makna kata "Katolik yang artinya unersal."
b. Yohanes 10 : 16 "Ada lagi domba - domba lain yang bukan dari kandang ini, domba - domba harus kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suaraku, dan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. "Ayat ini menegaskan bahwa Yesus menginginkan gereja yang satu, dipersatukan iman dan diwah satu pemimpin.
3. Dasar Alkitab otoritas Apostolik.
Yesus memberikan kuasa kepada para Rasul terutama kepada Petrus.
a. Lukas 22 : 31 - 32, "Simon, Simon, lihat iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi aku telah berdoa untuk engkau supaya imanmu jangan gugur dan engkau, jika engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Doa Yesus untuk Petrus menunjukkan bahwa Petrus diberi tanggung jawab khusus dibandingkan para rasul lainnya untuk menjaga Iman komunitas.
b. Yohanes 21 : 15 - 17 "Gembalakanlah domba-dombaKu."
Perintah Yesus kepada Petrus ini menegaskan perannya sebagai "gembala utama umat beriman", yang diteruskan melalui penerusnya para Paus sampai hari ini.
Dua bukti kekatolikan dalam sejarah gereja antara lain :
1. Pewarisan apostolik. Gereja Katolik dapat menelusuri suksesi apostoliknya dari Petrus hingga Paus saat ini. Daftar para paus dari abad pertama hingga kini adalah bukti historis yang tak terbantahkan. Dalam tulisan-tulisan Bapak gereja awal seperti Santo Ireneus pada tahun 180 masehi jelas disebutkan bahwa gereja di Roma adalah pusat kekristenan karena dipimpin oleh penerus Petrus.
2. Penggunaan "istilah Katolik" dalam catatan sejarah gereja. Istilah Katolik pertama kali digunakan oleh Santo Ignatius dari antiokia pada tahun 110 masehi dalam suratnya kepada Jemaat di Smirna. "Di manapun Uskup muncul di situ juga ada umat sebagaimana di manapun Kristus Yesus berada, di situ juga ada Gereja Katolik." Ini menunjukkan bahwa komunitas Kristen atau para pengikut Kristus sudah sejak awal menyadari bahwa mereka adalah "bagian dari gereja universal yang didirikan oleh Kristus"
Konsistensi ajaran Konsili. Konsili-konsili awal seperti Konsili Nicea membuktikan bahwa Gereja Katolik telah menjaga keutuhan ajaran Kristus dari segala bentuk penyimpangan seperti arianisme dan lain-lain. Konsili-konsili ini diselenggarakan oleh Gereja Katolik, yang memiliki struktur hierarkis dan otoritas doktrinal.
Tradisi suci dan Magisterium:
1. Peran tradisi Suc. i Rasul Paulus menekankan pentingnya tradisi dalam 2 Tesalonika 2 : 15 "Sebab itu berdirilah Teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan maupun secara tertulis. "Gereja Katolik adalah penjaga tradisi ini yang diturunkan dari para rasul melalui magisterium atau otoritas mengajar.
2. Magisterium gereja yang terdiri dari Paus dan para Uskup bertanggung jawab untuk menafsirkan Alkitab dan tradisi secara otoritatif. Dalam Yohanes 16 : 13 Yesus menjanjikan Roh Kudus untuk memimpin gereja ke dalam seluruh kebenaran.
Menjawab sanggahan bahwa kata Katolik tidak ada dalam Alkitab :
1. Alkitab tidak mengandung semua istilah teologis: beberapa konsep teologis penting tidak disebutkan secara eksplisit dalam Alkitab seperti Trinitas. Namun konsep-konsep ini sepenuhnya alkitabiah. Demikian pula meskipun istilah Katolik tidak muncul dalam teks kitab suci "esensi gereja universal" yang Satu, kudus, dan apostolik sudah jelas.
2. Pengakuan kekatolikan secara historis. Ketika kelompok-kelompok seperti bidat donatisme atau arianisme muncul, Gereja Katolik tetap diakui sebagai gereja universal yang menjaga kesatuan Iman. Ini menunjukkan bahwa Gereja Katolik telah dianggap sebagai otoritas sah sejak awal sejarah Kristen.
3. Konsistensi dan pewarisan. Gereja Katolik adalah satu-satunya gereja yang secara historis dapat mengklaim kontinuitas dengan gereja para rasul. Sekte Protestan muncul 1500 tahun setelah Kristus, sehingga mereka tidak dapat mengklaim sebagai gereja asli dan tidak memiliki kuasa apapun menggugat kebenaran yang tidak terbantahkan bahwa Yesus mendirikan gereja yang universal Satu, Kudus, dan Apostolik. Di luar itu hanyalah sempalannya saja.
Akhir kata, Yesus mendirikan gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan apostolik seperti yang tercermin Alkitab. Dalam Injil Matius 16: 18 - 19 Yesus berkata kepada Petrus "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaalatKu.
Kata jemaat, Yunaninya Ecclesia yang merujuk gereja universal milik Kristus. Petrus diberi otoritas khusus sebagai pemimpin pertama gereja melalu simbol kunci Kerajaan Surga yang menunjuk pada kekuasaan untuk mengatur umat Allah.
Konsep Katolik atau Universal jelas dalam Matius 28 : 19, saat Yesus memerintahkan para murid untuk menjadikan semua bangsa muridNya. Gereja Katolik memenuhi mandat ini, dan istilah Katolik mulai digunakan sejak abad ke 2 dalam tulisan Santo Ignatius dari antiokhia untuk menegaskan sifat universal gereja.
Secara historis Gereja Katolik memiliki kesinambungan langsung dengan para rasul melalui suksesi apostolik. Konsili-konsili awal, seperti Nicea tahun 325 masehi, menunjukkan peran Gereja Katolik dalam menjaga kemurnian ajaran Kristus. Tradisi Suci Dalam 2 Tesalonika 2 : 15 dan magisterium menjamin kebenaran ajaran hingga kini.
Hanya dalam gereja Katolik terdapat kepenuhan kebenaran dan sarana keselamatan melalui sakramen-sakramennya, karena gereja ini adalah "Tubuh Mistik" Kristus yang terungkap dalam Efesus 1 : 22 - 23 dan "tiang penopang kebenaran" dalam 1 Timotius 3 : 15.
Gereja Katolik adalah "Tanda dan sarana keselamatan yang didirikan oleh Kristus", seperti tertuang dalam Lumen Gentium (LG) artikel 14. Meskipun unsur-unsur kebenaran ditemukan di luar gereja "kepenuhan kebenaran hanya ada dalam gereja Katolik." Jika mau mengerti sepenuhnya dan mau selamat, masuklah ke Gereja Katolik.
Salve
Sumber : P. Marsel SMM
Komentar
Posting Komentar