SUNTIKAN BARU UNTUK ANGGREK
Dukungan publik untuk mencerdaskan anak-anak di
Graha Japan Asri RT.007 RW. 13 terasa
sangat luar biasa.Selain kesedian dari pemilik rumah (P.Erwan) untuk menjadikan
rumahnya sebagai taman baca dan donasi buku dari berbagai pihak, kali ini datang dari mas Asror, owner
percetakan Ikhsan.Beliau secara sukarela mendesain dan mencetak banner yang
akan dijadikan sebagai media promosi sekaligus penanda bahwa gerakan literasi
di masyarakat merupakan hal yang positif dan layak di dukung.Siapapun yang
lewat secara otomatis akan memandang dan membaca.
BLAST MENUJU
BEST
Pernahkan kita menonton sebuah film animasi
yang berjudul Selamatkan Anak Indonesia (SEMAI) ?. Film yang berdurasi 00:03:46
detik menyajikan fakta dan data, yang
sangat menarik dan menakutkan tentang kondisi nyata anak Indonesia saat ini.
Melalui tayangan dengan masa tayang yang cukup pendek,kita seolah-olah mendapatkan
pesan peringatan, bahwa menjelang HUT RI
ke72 isu kependudukan dan keluarga perlu direnungkan transformasinya saat 100
tahun Indonesia merdeka, tahun 2045.Adakah perubahan sosial yang bermakna ?
manakah capaian yang baik ? mana pula yang masih perlu di benahi ?
Anak-anak kita adalah generasi emas yang sangat menentukan
arah bangsa ini. Secara nasional, kondisi anak-anak kita saat ini sangat mengkhawatirkan.Fakta yang
terungkap dari Film animasi tersebut menunjukkan bahwa ada 93 dari 100 anak SD
telah mengakses pornografi, 21 dari 100 remaja melakukan aborsi, 135 anak
korban kekerasan setiap bulan, 5 dari 100 remaja tertular penyakit menular
seksual, 63 dari 100 remaja berhubungan seks di luar nikah.Mereka adalah anak
di era digital yang menghadapi realita dunia modern.
Penyebab utama yang teridentifikasi sebagai
pemicu utama munculnya sejumlah permasalahan tersebut adalah Komunikasi orang
tua yang kurang, pergeseran nilai, terbatasnya waktu dalam keluarga untuk
menguatkan nilai, kecanduan gagdet, beban kurikulum yang berat, konten tanpa
filter, pornografi, tekanan teman sebaya, bullying dan kekerasan.
Ketidakmampuan anak mengahadapi era digital
menjadikan ia mengalami BLAST (Bored : bosan dengan rutinitas sehari-hari dan
rutinitas sekolah. Lonely : Kesepian karena anak tidak dekat dengan orang
tuanya baik secara kuantitas maupun kualitas. Angry : Marah karena situasi,
berakar dari ketidak puasan. Affraid : Takut bercerita kepada orang tuany,
takut atas tekanan teman sebaya. Stress : Tertekan karena situasi. Tired :
Lelah akibat akumulasi dari semua permasalahan)
Siapa yang bisa merangkul dan menyelamatkan
mereka ?.Satu aksi, pola asuh yang baik, bisa menyelamatkan anak dari BLAST
menjadi BEST (Behave : Baik, berperilaku baik. Emphatic : Bisa memposisikan
diri pada kondisi orang lain. Smart : Cerdas mengoptimalkan potensi yang ada.
Tough : Tangguh : Anak yang tangguh dan teguh memegang prinsip ).
Dalam sebuah obrolan santai di kedai kopi
KJR, ada kesepakatan yang terungkap
bahwa taman baca Anggrek ini memang
betujuan untuk menyelamatkan anak bangsa.Hal itu harus berawal dari dalam
keluarga dan masyarakat di mana kita berada.Kita perlu bekerja sama dan saling
mendukung agar gerakan-gerakan kebaikan yang ada di masyarakat terus berkembang
dan manakala minyak obor cerdas akan redup kita senantiasa berteriak “jangan
padamkan nyala itu” !
Menjelang sore tepatnya pukul 16.00 wib,
dengan penuh percaya diri anak-anak berpose di bawah banner, setelah itu
dilanjutkan dengan aksi membaca.Terima kasih mas Asror.Semoga kebaikan
penjengen mendapatkan berkat dari Tuhan Yang Maha Pengasih.
Salam Katakan Dengan Buku
Komentar
Posting Komentar