Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Memperkenalkan Gerakan Literasi Dalam Program Pengembangan Kawasan Ekonomi Baru

Gambar
(Sebuah Refleksi atas Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara )  Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara ((LHKPN) yang termuat dalam situs resmi KPK, tercatat Wilfridus Muga menjadi calon bupati Ngada dengan asset kekayaan senilai 48.881.075.879 sekaligus menjadi calon bupati terkaya dari 9 Kabupaten yang menyelenggarakan pilkada di wilayah Propinsi NTT . Informasi tentang harta kekayaan tersebut memberikan bukti kuat bahwa Wilfridus Muga sudah memberikan kontribusi bagi pembangunan di Ngada. Argumentasinya sangat mudah dicerna.  Harta sebagai sumber hidup bagi sesama  Gedung, tanah, kendaraan dan uang yang dimiliki merupakan ‘fasilitas’ yang memberikan kehidupan bagi banyak orang. Ada guru, ada dosen, ada staf, sopir, tukang kebun ‘hidup’ dari pengelolaan asset tersebut. Ini menjadi bukti bahwa Wilfridus Muga sudah membangun Ngada dari uang yang dimilikinya. Ketrampilannya dalam mengelola asset tersebut membuka lapangan kerja bagi banyak orang dan memberikan ‘kehidupan yang le

Eddy Loke Menanggapi Program Pemberdayaan Masyarakat dari Paslon Wilfridus Muga dan Herman Say Dalam Ngobrol Bareng Secara Virtual

Gambar
Saya berterima kasih kepada coordinator KOMMAS Ngada Jakarta yang melibatkan saya dalam pertemuan (Zoom Meeting) semalam Bersama calon Bupati Ngada Bapak Wilfridus Muga dan calon Wakil Bupati Ngada Bapak Herman Say. Saya juga berterima kasih kepada para senior dan peserta zoom meeting semalam, yang sudah memberikan apresiasi dalam forum tersebut.   Mendengar uraian yang dipaparkan oleh Bapak Wilfridus Muga dalam zoom meeting tanggal 15 November 2020, saya memberikan catatan penting.   Pertama, Bapak Fridus sudah membangun Ngada dari Malanuza dengan hadirnya Perguruan Tinggi Citra Bakti. Ternyata kehadiran Perguruan Tinggi Citra Bakti yang bertujuan untuk mencerdaskan anak Ngada memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Mencermati pertumbuhan ekonomi yang semakin baik di wilayah tersebut, Bapak Wilfridus berniat untuk membuka program studi baru   Citra Bakti di beberapa wilayah strategis seperti Lengkosambi Riung, Soa, Bajawa dan Aimere. Kehadiran Citra

SK3 : Cara Hidup Jemaat Perdana di Sekolah Negeri

Gambar
Saat pertama kali masuk di SMAN 2 Kota Mojokerto, saya sangat terkesan karena merupakan pertama kali masuk sekolah negeri. Kala itu ketika mengikuti MPLS kekaguman pada penerapan kedisiplinan terasa sekali. Cukup beralasan mengapa ini menjadi pengalaman pertama, mengingat sejak dari TK hingga SMP, saya selalu bersekolah di sekolahan swasta (Katolik ).   Suasannya memang sangat berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya. Sahabat sepermainan saya biasanya hanya teman-teman yang beriman Katolik namun sekarang saya harus menyesuaikan diri dengan teman yang berbeda agama. Berbagai perbedaan antara kami lantas tidak membuat saya kecewa. Ini adalah pengalaman baru yang sangat membahagiakan karena bisa berjumpa, berkenalan, dan berteman dengan mereka yang berasal dari SMP Perkenalkan nama saya Bernadett Papuacte Narendra, biasa dipanggil dengan nama Acte. Saat ini duduk di kelas X MIPA 1 / 09. Tempat lahirku di Manokwari, Papua. Kebetulan saat itu ayahku bekerja disana. Beliau merupaka

Berpikir Positif Terhadap Perbedaan Agama

Gambar
  Shallom. Berkah dalem. Salam sejahtera bagi kita semua.  Halloo, perkenalkan nama saya Patricius Yoga Advenda. Saya beragama K atolik. L ahir di Mojokerto, 12 Desember 2003. Saya anak ke 2 dari empat bersaudara. Saya akan berbagai pengalaman atau kisah hidup saya bagaimana rasanya  menjadi siswa  Katolik yang  sejak  kecil sekolah di  lembaga  Katolik kemudian sekarang sekolah di Negeri yang mayoritas  teman-teman agamanya berbeda dengan saya . Pertama-tama saya bersyukur kepada Tuhan Yesus karena saya bisa diterima di SMAN 2 M ojokerto . Walaupun sekarang ada sistem zonasi, tidak semua orang  dengan mudah  bisa masuk di SMAN 2 M ojokerto .  Bagi warga Mojokerto, sekolah ini merupakan s ekolah favorit  artinya lembaga memiliki fasilitas lengkap, berkualitas, sehingga banyak pelajar bersaing untuk masuk. Para siswa dan orangtua siswa memburu sekolah favorit sehingga anak-anak berprestasi dan orangtuanya mampu berkumpul di lembaga ini  .  Selain itu, banyak prestasi yang telah ditore

Menghadirkan Wajah Gereja Katolik di Sekolah Negeri

Gambar
Shalom, berkah dalem, salam sejahtera bagi kita semua. Dengan penuh berkat dan rasa bangga, ijinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Aloysius Juan Farrel Lumentut. Enambelas tahun yang lalu saya dihadirkan Tuhan ke dunia lewat kedua orangtua tercinta. Namun kini saya menjalani kehidupan hanya bersama ibu dan kakak perempuan satu-satunya, karena ayahku telah meninggalkan kami untuk selamanya. Kakakku telah menikah dan bersama keluarga kecilnya mereka menetap di Surabaya. Kini saya duduk di kelas XI SMA Negeri 2 Kota Mojokerto. Sejak taman kanak-kanak selanjutnya di sekolah dasar bahkan sampai SMP orang tua selalu menyekolahkan saya di sekolah Katolik. Selain sebagai lembaga pendidikan yang bisa  menjaga keberlangsungan iman saya, sekolah Katolik juga dikenal sangat disiplin yang mampu membentuk karaktek seseorang menjadi lebih baik. Pendidikan tingkat menengah pertama saya tempuh di SMP Katolik Santo Yusup Mojokerto. Sekolah tersebut berada dibawah naungan Yayasan Yohanes Gabriel d

Natalia : Selalu Ada Kebaikan dalam Diri Sahabatku

Gambar
Shalom !. Namaku Natalia Ais Walinono biasanya dipanggil Natalia atau Talia. Ayah saya asal dari Pulau Timor NTT dan ibu dari Jawa (Mojokerto). Saya lahir di Mojokerto pada 29 Desember 2003. Kami hanya dua bersaudara dan semuanya perempuan. Mbakyu saya sudah kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Kota Pahlawan, Surabaya. Sebelumnya saya menempuh pendidikan di SMPN 2 Kota Mojokerto. Banyak kenangan yang tidak bisa dilupakan dan kesan indah yang tak mudah ditanggalkan begitu saja ketika berada selama tiga tahun di sekolah yang berada di jalan Ahmad Yani itu.(Foto: Natalia berdiri di belakang nomor 2 dari kiri) O ya, SMP Negeri 2 adalah sekolah yang memiliki nilai sejarah, selain karena bangunannya merupakan peninggalan Belanda juga menjadi tempat belajar bagi Presiden pertama kita Ir.Soekarno mengingat beliau pernah tinggal selama kurang lebih 9 tahun di Kota Mojokerto. SMPN 2 kala itu merupakan sekolah Eropa di Mojokerto. Sekolah ini memang dikhususkan untuk menampung siswa B