GALI ILMU DI RUMAH UNGU


Sabtu sore jam 16.00 wib suasana Kedai kopi KJR yang sementara di sulap jadi rumah baca anak dasa wisma Anggrek Balqis dan Rizam sedang duduk sambil mengamati gambar dalam buku yang telah disediakan di meja kedai.Terdengar obrolan yang cukup keras antara kedua bocah lucu yang masih duduk di bangku Play Group.”Aku suka Dinosaurus”, kata Rizam kepada Balqis yang sedang fokus mengamati gambar, seketika itu pula Balqis menimpalinya,”kalau saya suka gambar cewek”.Om lihat tu, ada mbak-mbaknya sedang duduk di bawah pohon mangga, kata Rizam kepada saya.Tampak dua orang gadis belia Alyn dan Vira siswa kelas empat SD sedang bercengkrama di bawah pohon mangga.Pandangan mereka tertuju kepada Rizam dan Balqis yang sedang asyik melihat gambar.Saya coba menyapa dan memanggilnya untuk datang membaca, dengan sedikit senyum  Alyn dan Vira membalikkan badannya untuk memasuki rumah.

Beberapa saat kemudian, Alyn dan Vira akhirnya bergabung, bahkan Divo, Clay, Icha, Bryan dan Faisal langsung membaur dengan Balqis dan Rizam yang sedang menanti kedatangan mereka.Suasana rumah bercat ungu akhirnya menjadi ramai dengan celotehan anak-anak.Ada yang membaca dan ada juga sedang berdiskusi mengenai gambar dan isi bacaan yang tertera dalam buku yang telah di sediakan.”Sebuah bentuk pembauran dan ruang komunikasi yang seperti ini memang terus di hidupkan, mengingat lingkungan terutama pergaulan teman sebaya cukup berpengaruh terhadap perkembangan anak dan peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menyemangati, memotivasi dan mendorong anak untuk membiasakan diri melakukan hal-hal baik secara bersama”, kata Bp.Haji Erwan Pemilik rumah dan kedai KJR yang bersedia menjadikan rumahnya sebagai taman baca anak.

Taman baca anak kelompok dasa wisma anggrek yang di bentuk beberapa waktu lalu sebenarnya belum ada pengurus dan alat kelengkapan lain  yang berhubungan dengan manajemen pengelolaannya.”Rencananya setelah Hari Raya atau Idul Fitri kami akan membahas bersama dengan ibu-ibu yang bergabung di dasa wsima ini bahkan kami juga akan membicarakan soal sumber dana untuk menghidupkan taman baca ini,salah satu sumber andalan dalam pendanaan adalah sampah layak jual ”, kata Bu Erwan, yang juga ketua Dasa Wisma.

Bagi ibu-ibu kelompok dasa wisma anggrek 1 perumahan japan asri, berbagai keterbatasan yang dimiliki bukan halangan untuk mewujudkan cita-cita mulia.Mengatasinya butuh kreativitas.Partisipasi publik dalam komunitas mendukung gerakan literasi sudah saatnya mendapatkan atensi dari berbagai pihak terutama para pemangku kepentingan.Implemetasi Gerakan Literasi yang lahir dari inisiatif masyarakat merupakan bukti kepedulian terhadap persoalan yang mendera bangsa ini.Melalui membaca kita berharap agar anak-anak Generasi emas ini menjadi orang-orang hebat di masa datang. Buku adalah teman orang berilmu, serta teman orang-orang yang menginginkan kehebatan dalam hidupnya.

Mojokerto, Minggu 18 Juni 2017
Salam Katakan dengan Buku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan