Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Memilih Yesus, Pilatus Atau Barabas ?

Gambar
Semua orang bisa mengatasnamakan kebenaran untuk sebuah perjuangan, namun hanya sedikit orang yang berjuang dengan benar. Kegaduhan bangsa kita, termasuk kegaduhan antar umat beragama sejatinya dilatarbelakangi oleh dua hal: Kebenaran vs Kebohongan. Betul bahwa kita semua bersaudara, kita tidak saling memusuhi satu sama lain dan yang berbeda bukanlah musuh kita, demikian slogan kebhinekaan yang selalu kita gaungkan karena yang menjadi musuh bersama kita adalah pimpinan kebohongan yaitu setan yang mana diajarkan oleh Gereja untuk dilawan dan ditolak saat kita dibaptis. Pencarian kebenaran ibarat luka yang ditetes oleh air jeruk nipis. Nyeri namun paling tidak bisa membuat kita berjaga alias tidak mengantuk. Kegaduhan yang terus terjadi hanya bisa sembuh ketika dalam rasa nyeri itu kita tetap bertahan untu berjaga-jaga, sebab kebenaran memang menyakitkan  namun seringkali dimanipulasi sehingga meninabobokan kita hingga tertidur sehingga hati kita membatu dalam bungkam meski bertentangan

Menghinaku Hanya Meninggikan Salib Yesusku

Gambar
Sempurna! Sepenggal ungkapan sederhana dan singkat ini menjadi ungkapan perasaan dan imanku sebagai seorang Kristen Katolik. Tidak menjadi sebuah kesombongan namun menjadi sebuah kekuatan iman bagi ziarah hidupku sebagai seorang Kristen Katolik didalam menghadapi setiap ujaran kebencian dan fitnah dari sekelompok orang yang menjadi “polisi” agama termasuk yang mengaku pengikut Kristus namun memamerkan kesombongan rohani mereka. Hinaan memang menyakitkan namun bukan menjadi yang paling terhina. Hinaan memang melukai namun luka di tangan, kaki dan lambung Yesus di atas kayu salib lebih berharga dari selaksa baris kata-kata hujatan yang dilontarkan hanya untuk sebuah pengakuan dan tebar pesona. Dari salib Yesusku, saya akhirnya memahami bahwa setiap hinaan dan hujatan serta fitnah hanyalah ungkapan rasa sakit hati dari mereka yang tidak memahami kemesiasan Yesus. Mereka sama persis dengan orang Yahudi, para ahli Taurat dan orang Farisi yang salah kaprah dengan kemesiasan Kristus, yang men