MINGGU KREATIF DI TAMAN BACA ANGGREK


Kaulah busur,
Dan anak – anakmulah anak panah yang meluncur.
Sang Pemanah Maha Tahu sasaran bidikan keabadian.
Dia menantangmu dengan kekuasaan-Nya,
hingga anak panah itu meleset, jauh serta cepat.

Pesan syarat makna yang disampaikan oleh penyair legendaris asal Lebanon, Kahlil Gibran dalam penggalan puisi diatas senantiasa menjadi inspirasi bagi ibu-ibu di RT.007, RW. 13 Perumahan Japan Asri Mojokerto.Antusiasme mereka mengantar anak-anaknya dengan cara menggendong, menuntun, dan memboncengnya dengan sepeda serta sepeda motor sungguh menarik perhatian.Mereka seolah-olah memposisikan dirinya ibarat busur yang siap melesatkan anak panah menuju target sasaran. Mereka menyadari bahwa busur itu hanya bisa (dan baru memiliki makna) jika mampu melepas anak panahnya. Biarkan anak panah itu melesat mengejar target berupa mimpi dan cita-citanya. Tuhan, mencintai semua baik anak panah(anak-anak) maupun busur (orangtua) yang selalu setia  mendukung anaknya menggapai obsesi.

Suasana taman baca Anggrek pada hari Minggu, 6 Agustus 2017 sangat berbeda dari biasanya.Maklum, hari ini adalah minggu kreatifitas bagi anak-anak di mana mereka diajak untuk membuat prakarya dengan nuansa kemerdekaan.Mbak Nelly atau biasa di sapa mama Putri mengarahkan peserta yang berjumlah 30 orang dari jenjang pendidikan kelompok bermain, taman kanak-kanak, sekolah dasar dan SMP itu untuk menyiapkan berbagai property yang dibutuhkan seperti kertas, gunting, crayoon, dll.Tampak bu Edy, bu Kuswono, bu Octa (bu RT), bu Erwan (Koordinator pengelola taman baca) sibuk membantu beberapa peserta yang sedikit kesulitan menyiapkan beberapa perlengkapan.Kerjasama yang baik diantara ibu-ibu menjadi kunci utama keberhasilan kegiatan minggu kreatif hari ini.

Menurut bu Okta, kegiatan seperti ini sangat positif karena bisa menjalin silaturahim atau rasa persaudaraan, diantara anak-anak yang ada di RT.007 dan meningkatkan kemandirian serta kreatifitas khususnya dalam menyambut Agustusan .Kebersamaan hari ini sangat sesuai dengan tema hari ulang tahun kemerdekaan RI ke 72, yaitu Indonesia Kerja Bersama.Menyangkut keberadaan taman baca Anggrek, beliau sangat bangga dan mendukung karena bisa memajukan kualitas sumber daya manusia.Paritisipasi semua warga sangat dibutuhkan agar taman baca ini tetap bertahan dan lebih maju dari sekarang.Selaku Ibu RT, bu Okta menghimbau secara khusus kepada bapak-bapak agar  mensuport  dan memberitahu kepada anak-anaknya untuk memanfaatkan taman baca Anggrek sebagai pusat kegiatan belajar bersama, selain di rumahnya masing-masing.Sedangkan kepada ibu-ibu, bu Octa mengajak untuk selalu menemani dan mendampingi putra-putrinya ketika belajar di rumah dan setia mengantar mereka saat belajar bersama di taman baca ini.

Menciptakan ekosistem yang literat, sangat dibutuhkan sosialisasi kepada seluruh warga, ini adalah harapan untuk langkah berikutnya.Hal ini bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti yang telah dilakukan oleh Dawis Anggrek 1 ini, yaitu pengaturan waktu belajar mulai jam 18.00-20.00 WIB.Orang tua diminta untuk menemani anak selama belajar dan pada saat yang sama semua media eletronik di rumah terutama televisi dan Hand phone dimatikan, lanjut bu Octa.Setelah itu, anak-anak boleh keluar rumah untuk bermain dan bersosialisasi dengan teman-temannya.

Karya anak-anak dari taman baca Anggrek ini bisa dijadikan hiasan di rumah dan digantung pada pohon-pohon yang ada di depan rumah, tutur mbak Nelly selaku pemandu kegiatan minggu kreatif.Sekitar jam 14.45 WIB, tampak warnai-warni kertas dengan dominasi merah putih  yang digunting dalam bentuk hati, lingkaran dll bergelantungan di pohon mangga dan alpukat.

Mojokerto, 6 Agustus 2017
Salam Literasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan