BUKU JENDELA DUNIA ITU FAKTA, TIDAK BOHONG DAN BUKAN SEKEDAR SLOGAN


Setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup bukanlah melulu bersifat duniawi.Jika direfleksikan lebih dalam, kejadian apapun yang berhubungan dengan diri kita merupakan pengalaman iman atau pengalaman rohani karena semuanya terjadi atas perijinan Tuhan.Persepsi ini tentu ingin menegaskan bahwa kehadiran Mas Hendro dan Bu Evi yang datang dan mendonasikan empat kardus buku untuk taman baca Anggrek adalah kehendak Tuhan.Bagaimana cara kita melukiskan tentang cinta Tuhan itu ?.Andaikan langit adalah kertas, laut adalah tinta, dan rumput adalah pena, itupun tidak cukup untuk menuliskan betapa besarnya cinta Tuhan kepada kita.

“Saya setuju saja pak, jarang orang melakukan kegiatan seperti ini.Teman-teman yang bergerak dan berperan mulai dari menggagas hingga membentuk taman bacaan ini boleh di kategorikan sebagai aktivis atau penggiat, sebelumnya memang kegiatan seperti ini jarang terjadi.Pembentukan taman bacaan sangat positif dan bagus karena untuk kemajuan bersama.Buku jendela dunia itu fakta tidak bohong dan bukan sekedar slogan”,kata mas Hendro yang berprofesi sebagai dosen pada salah Perguruan Tinggi di Surabaya pagi tadi ketika mengunjungi taman baca Dasa Wisma Anggrek barat 1 di Graha Japan Asri.Bersama sang istri bu Evi, beliau berdua sangat antusias mendengarkan paparan singkat tentang latar belakang dan tujuan berdirinya taman baca dari P.Haji Erwan Pemilik Kedai Kopi KJR sekaligus pemilik rumah yang digunakan sebagai taman baca dan paparan dari Bu Erwan ketua dasa wisma serta Bu Nelly salah satu anggota dasa wisma dan penggiat berdirinya taman baca Anggrek.

Pada kesempatan yang sama bu Evi seorang guru Bahasa Inggris Alumni SMA Negeri Sooko mengatakan, ”Sudah lama saya punya kerinduan untuk mendirikan taman bacaan, namun terkendala oleh berbagai aktivitas niat itu terpaksa belum bisa dilaksanakan.Cukup banyak buku yang saya persiapkan untuk taman baca, karena niat itu belum terwujud, lebih baik saya sumbangkan ke sini”.Bu Evi memang memiliki latar belakang keluarga guru.Beliau mengetahui keberadaan taman bacaan dari temannya yang juga keponakan dari P.H.Erwan.

Setelah Lebaran, pengurus Dasa Wisma dan seluruh anggota akan kembali menyatukan pendapat dalam rangka pembentukan kepengurusan dan alat kelengkapan lainnya guna mengelola taman baca.Menurut Bu Nelly, untuk sementara buku-buku yang mendukung aktivitas membaca masih mengandalkan sumbangan dari warga.Pendapat tersebut juga diamini oleh Bu Erwan, ketua dasa wisma.Modal utama yang saat ini menjadi andalan untuk pengadaan buku dan kebutuhan lain memang masih mengandalkan sampah-sampah yang bernilai ekonomis, dimana sampah dikumpulkan dari setiap rumah warga dalam satu dasa wisma setelah melewai proses pemilahan kemudian dijual dan uang digunakan untuk membeli lemari tempat penyimpanan buku dan membeli buku-buku yang baru.

Kreativitas mengangkut sampah untuk mengangkat derajat membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan kerjasama serta dukungan dari semua pihak.Terima kasih kepada mas Hendro dan Bu Evi yang telah mendukung gerakan mulia ini, semoga kebaikan Tuhan selalu menyertai penjenengan berdua.

Mojokerto, 28 Juni 2017
Salam Katakan dengan Buku


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan