Menjadi Pesepak Bola yang Selalu Berdamai dengan Sesama

Kamis (15/6) sekitar jam 18.45 WIB bertempat di mess Ricky Nelson Academy (RNA) bersama Fransiskus 'Piko' Salu (Katolik) dari Satar Mese Manggarai, Gabriel (Gereja Kristen Batak Karo) asal Tangerang, dan Manda Prima (Gereja Kristen Jawi Wetan) Mojokerto berlangsung kegiatan pembelajaran kelas religius khusus untuk pemain sepakbola dalam semangat Ekumene 

Secara etimologis, kata Oikumene atau Ecumene berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yakni oikos yang bermakna “rumah” serta monos yang artinya “satu”. Istilah ini disederhanakan ke dalam bahasa Indonesia menjadi satu rumah. Lebih jauh lagi, Oikumene diartikan sebagai gerakan “satu rumah”, menyiratkan bahwa seluruh umat kristiani di berbagai belahan dunia sejatinya hidup berdampingan dalam satu rumah yang sama, yaitu rumah Tuhan.

Hal menarik dari pertemuan malam ini adalah sharing pengalaman dari Manda Prima mantan timnas putri yang juga pernah memperkuat tim sepak bola wanita di Persis Solo dan Persebaya dalam kompetisi Piala Pertiwi  kepada dua yuniornya yakni Gabriel dan Franky 'Piko' Sau (15 tahun). Manda yang lahir pada tahun 2004 berkisah tentang sepak terjangnya menjadi pengikut Yesus dalam dunia sepak bola.

Menurut Manda ketika bersama tim melakukan uji coba maupun pertandingan di tanah air dan luar negeri sandaran dirinya hanyalah Tuhan Yesus dan Coach. "Terkadang Tuhan juga memberikan solusi kepada saya melalui teman-teman sesama pemain sepak bola" tutur Manda. Gabriel dan Piko sangat antusias menyimak sharing tersebut.

Refleksi malam ini diambil dari Injil Matius 5:20-26. Kepada Piko, Gabriel, dan Manda Yesus mengingatkan agar hidup keagamaan yang nampak melalui kata-kata dan perbuatan setiap hari seyogyanya lahir dari intuisi terdalam yaitu hati. Bukan sepertiahli taurat orang farisi yang melaksanakan ajaran agama sebatas ketaatan pada ritus/aturan namun tidak dari hati.

Dua contoh konkret yang menjadi pedoman bagi Piko, Gabriel, dan Manda dalam hidup bersama dengan pesepak bola yang lain adalah menghindari amarah dan selalu berdamai dengan sesama terutama dengan teman-teman di Ricky Nelson Academy. Dua Hal ini berangkat dari hati dan tidak mudah dilakukan. Marah merupakan sifat manusiawi namun kita diajak memiliki hati yang lembut sehingga mengurangi bahkan mencegah marah. Kita pun diajak memiliki hati yang mau berdamai dan mengampuni sesama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan