Yesus Mewartakan dan Memperjuangkan Kerajaan Allah (X/Ganjil/Periode : 18-22 Oktober 2021)

Kompetensi Dasar

1.7. Percaya kepada Yesus Kristus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah.
2.7. Bertanggungjawab untuk ikut mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah seturut teladan Yesus Kristus
3.7. Memahami Yesus Kristus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah
4.7. Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/puisi/doa) tentang Yesus Kristus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah.

 Indikator

  1. Menjelaskan kaitan antara pewartaan dan tindakan Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah;
  2. Menjelaskan alasan Yesus mewartakan Kerajaan Allah lewat perumpamaan-perumpamaan;
  3. Menjelaskan pokok-pokok pewartaan Yesus dalam perumpamaan;
  4. Menjelaskan tindakan-tindakan Yesus dalam hubungan dengan Kerajaan Allah;
  5. Menjelaskan mukjizat-mukjizat Yesus dalam hubungan dengan Kerajaan Allah;
  6. Menyimpulkan pewartaan Yesus dalam hubungan dengan uang/harta, kekuasaan, dan solidaritas;
  7. Meneladani perjuangan Yesus mewartakan Kerajaan Allah dalam kondisi masa kini
Doa Pembuka

Tanda Salib (+)

Allah, Bapa Mahabijaksana
Melalui berbagai cara Engkau berusaha mengajar kami Umat-Mu, Terlebih melalui firman-Mu yang tertulis dalam Kitab Suci Tetapi seringkali hati kami beku dan lamban Untuk memahami kehendak-Mu Maka curahkanlah Roh Kudus,Agar dalam setiap firman yang kami baca dan renungkan Kami dapat mendengar Engkau sendiri yang berfirman Dan firman-Mu itulah yang akan mengarahkan hidup kami
Demi Kristus Tuhan kami.
Amin.

Tanda Salib (+)

Pemikiran Dasar

Dalam masyarakat kerap kita temui, banyak calon pemimpin atau wakil rakyat di pemerintahan maupun legislatif, yang pada saat berkampanye mempertunjukkan orasi yang luar biasa. Semangat mereka sangat berapi-api, janji-janji untuk menyejahterakan rakyat, untuk menegakkan keadilan, untuk menciptakan masyarakat yang toleran sangat luar biasa. Tetapi seiring perjalanan waktu, seringkali rakyat dikecewakan oleh mereka. Janji-janji yang pernah diucapkan itu tidak mereka buktikan sendiri. Setelah mereka benar-benar terpilih menjadi pemimpin atau wakil rakyat, mereka yang seharusnya memperjuangkan kesejahteraan rakyat banyak malah menyejahterakan diri sendiri, keluarganya, kelompoknya atau partainya. Mereka yang seharusnya memperjuangkan dan menegakkan keadilan justru berbuat tidak adil. Mereka yang seharusnya memperjuangkan toleransi, malah menjadi intoleran dan menjadi pemicu pertentangan antarmasyarakat, antargolongan dan antaragama. Masyarakat kecewa karena banyak pemimpin dan wakil rakyatnya bersikap NATO (No action,Talk only = hanya bicara tanpa berbuat). Bila demikian halnya yang terjadi, maka lama-kelamaan tingkat kepercayaan mereka makin menipis, dan pada akhirnya mereka tidak akan diikuti.

Kitab Suci Perjanjian Baru memperlihatkan kenyataan yang sangat berbeda antara sikap para pemimpin atau wakil rakyat yang digambarkan di atas, dengan sikap Yesus dalam perjuangannya mewartakan dan mewujudkan Kerajaan Allah, Yesus tidak hanya menyampaikan pengajaran melalui kata-kata maupun perumpamaan, melainkan juga melalui tindakan konkret. Perkataan dan perbuatan Yesus merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan (lihat Matius 11: 5-6; bandingkan Lukas 11: 5-6). Perkataan atau sabda Yesus menjelaskan atau menerangkan perbuatan-perbuatan-Nya, sebaliknya perbuatan Yesus mewujudnyatakan perkataan-Nya. Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus tidak hanya berkeinginan agar masyarakat-Nya memahami konsep-konsep Kerajaan Allah, melainkan berupaya agar masyarakat-Nya dapat melihat sendiri tanda-tanda kehadiran Kerajaan Allah itu dan terutama merasakan sendiri pengalaman akan Allah yang hadir dan menunjukkan kuasa-Nya yang menyelamatkan. Bagi Yesus Kerajaan Allah bukan sekedar janji-janji di masa depan, melainkan realitas yang bisa dihadirkan dan dirasakan di dunia, sambil menunggu kepenuhannya pada akhir zaman.

Materi pembelajaran ini bertujuan mengantar peserta didik memahami bahwa Yesus berupaya mengajak manusia memahami Kerajaan Allah dan upaya itu ditempuh melalui perkataan dan perbuatan-Nya. Melalui contoh pentingnya perumpamaan dalam hidup sehari-hari serta cerita tentang orang yang ditinggalkan karena ceramahnya tidak mencerminkan tindakannya, peserta didik mampu menyadari perlunya pewartaan yang mudah dimengerti, serta pentingnya kesatuan antara kata dan perbuatan. 

Video Pembelajaran

Simak Video Pembelajaran berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=qofTvAKmfZE

Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut ini !

  1. Jelaskan pengertian dari perumpamaan !
  2. Apa saja (benda / orang) yang digunakan oleh Yesus sebagai pembanding (analogi) dalam perumpamaan-perumpamaan-Nya ?
  3. Bila Yesus menggunakan hal-hal tersebut (benda/orang) sebagai analogi dalam perumpamaan-Nya, kira-kira masyarakat seperti apa yang mendengar ajaran Yesus?
  4. Apa alasan Yesus menggunakan perumpamaan untuk mewartakan Kerajaan Allah?
  5. Perhatikan masing-masing perumpamaan Yesus dalam kutipan Matius 13:1-53, Apa makna perumpamaan-perumpamaan Yesus yang diungkapkan dalam kutipan tersebut?
  6. Sikap apa yang dibutuhkan agar mampu memahami perumpamaan Yesus?
Silahkan kirim jawaban ke email : yohanesdonboscolobo@gmail.com

Doa Penutup

Tanda Salib (+)

Mendaraskan Mazmur 66:1-20,

1 Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi,
2 mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!
3 Katakanlah kepada Allah: “Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu.
4 Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu.
5 Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia:
6 Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia,
7 yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya, yang mata-Nya mengawasi bangsa-bangsa. Pemberontak-pemberontak tidak dapat meninggikan diri.
8 Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!
9 Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
10 Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak.
11 Engkau telah membawa kami ke dalam jaring, mengenakan beban pada pinggang kami;
12 Engkau telah membiarkan orang-orang melintasi kepala kami, kami telah menempuh api dan air; tetapi Engkau telah mengeluarkan kami sehingga bebas.
13 Aku akan masuk ke dalam rumah-Mu dengan membawa korban-korban bakaran, aku akan membayar kepada-Mu nazarku,
14 yang telah diucapkan bibirku, dan dikatakan mulutku pada waktu aku susah.
15 Korban-korban bakaran dari binatang gemuk akan kupersembahkan kepada-Mu, dengan asap korban dari domba-domba jantan; aku akan menyediakan lembu-lembu dan kambing-kambing jantan.
16 Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.
17 Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
18 Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.
19 Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.
20 Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.

Tanda Salib (+)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan