Tradisi Sebagai Sumber Iman Katolik

Kompetensi Dasar

1.6. Beriman kepada Allah melalui Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar iman kristiani.
2.6. Responsif dan proaktif dalam mengembangkan pemahaman tentang ajaran Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar iman kristiani
3.6. Memahami Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar iman kristiani
4.6. Melakukan aktivitas (misalnya menulis refleksi/ slogan/puisi/ kata bermakna) tentang Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar iman kristiani

Tujuan

Pada akhir pelajaran, peserta didik dapat:
  1. Memberi contoh bermacam-macam upacara atau kepercayaan yang didasarkan pada Tradisi setempat;
  2. Menyebutkan macam-macam Tradisi yang ada dalam Gereja Katolik;
  3. Menjelaskan arti Tradisi dalam Gereja Katolik;
  4. Menjelaskan arti injil Yohanes 21: 24-25 dalam kaitannya dengan Tradisi dalam Gereja Katolik;
  5. Menjelaskan bahwa Kitab Suci bersama Tradisi dipandang sebagai norma iman yang tertinggi.

 Doa Pembuka

Tanda Salib (+)

Allah, Bapa Mahabijaksana
melalui para leluhur dan para Bapa Gereja
Engkau telah mewariskan kepada kami berbagai tradisi
yang mengungkapkan nilai-nilai luhur masyarakat kami
dan yang memancarkan penghayatan iman kami kepada-Mu.
Kami mohon,
semoga melalui pelajaran hari ini,
kami semakin terdorong menghayati tradisi-tradisi luhur itu
serta mengembangkannya demi kesempurnaan iman kami
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami
Amin.

Tanda Salib (+)

Pemikiran Dasar

Masyarakat Indonesia memiliki kekayaan tradisi yang luar biasa. Hampir di setiap daerah di nusantara, kita dapat menyaksikan berbagai macam tradisi yang secara turun-temurun masih tetap terpelihara dan tetap dilakukan. Tradisi-tradisi itu tetap hidup sekalipun modernisasi sudah pula melanda masyarakat yang bersangkutan. Kita mengenal tradisi syukuran atas panen, tradisi dalam membangun rumah, tradisi dalam bergotong-royong, dan sebagainya. Apapun bentuknya, tradisi tersebut hendak mengungkapkan nilai-nilai luhur yang berguna sebagai penuntun hidup masyarakat. Walaupun demikian, ada sebagian tradisi dalam masyarakat yang sudah punah, atau berubah wujudnya.

Gereja pun memiliki tradisi yang sangat kaya. Tradisi yang dimaksud bukan sekedar upacara, ajaran atau kebiasaan kuno. Tradisi yang hidup dalam Gereja lebih merupakan ungkapan pengalaman iman Gereja akan Yesus Kristus, yang diterima, diwartakan, dirayakan, dan diwariskan kepada angkatan-angkatan selanjutnya. Konsili Vatikan II memandang penting peran Tradisi ”Demikianlah Gereja dalam ajaran, hidup serta ibadatnya melestarikan serta meneruskan kepada semua keturunan, dirinya seluruhnya, imannya seutuhnya”. Tradisi ”berkat bantuan Roh Kudus” berkembang dalam Gereja, ”sebab berkembanglah pengertian tentang kenyataan-kenyataan maupun kata-kata yang ditanamkan,” dan ”Gereja tiada hentinya berkembang menuju kepenuhan kebenaran Ilahi” (D8). Dalam arti ini tradisi mempunyai orientasi ke masa depan.

Dalam tradisi itu ada satu kurun waktu yang istimewa, yakni zaman Yesus dan para Rasul. Pada periode yang disebut zaman Gereja Perdana, Tradisi sebelumnya dipenuhi dan diberi bentuk baru, yang selanjutnya menjadi inti pokok untuk Tradisi berikutnya, “yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.” (bandingkan Efesus 2: 20). Maka, perumusanpengalaman iman Gereja Perdana yang disebut Perjanjian Baru merupakan pusat dan sumber seluruh Tradisi, karena di dalamnya terungkap pengalaman iman Gereja Perdana. Pengalaman itu ditulis dengan ilham Roh Kudus (Dei Verbum Art. 11) dan itu berarti bahwa Kitab Suci mengajarkan dengan teguh dan setia serta tanpa kekeliruan, kebenaran yang oleh Allah mau dicantumkan di dalamnya demi keselamatan kita.

Gereja Katolik yakin bahwa Kitab Suci (Alkitab) bersama Tradisi dinyatakan oleh Gereja sebagai “tolok ukur tertinggi iman Gereja” (Dei Verbum Art. 21). Dengan kata “iman”, yang dimaksudkan adalah baik iman objektif maupun iman subjektif. Jadi, “kebenaran-kebenaran iman” yang mengacu kepada realitas yang diimani dan sikap hati serta penghayatannya merupakan tanggapan manusia terhadap pewahyuan Allah.

Beberapa pokok penting yang perlu dipahami dan disadari oleh para peserta didik adalah: arti tradisi secara umum, pengertian tradisi dalam Gereja Katolik, macam-macam tradisi dan contohnya, dan yang penting adalah keyakinan bahwa Kitab Suci bersama tradisi merupakan tolok ukur tertinggi bagi seluruh iman dan kehidupan Gereja.

Langkah Pertama: Mengamati Tradisi dalam Masyarakat dan
Tradisi dalam Gereja Katolik

1. Menyimak : Upacara Syukuran Suku Dayak Meratus  di link ini : https://www.youtube.com/watch?v=7hUhenf7F4c&t=33s

2. Menyimak : Ibadat Jalan Salib dalam Gereja Katolik di link ini : https://www.youtube.com/watch?v=rnpXWMHBIIE

Langkah Kedua : Menyimak Penjelasan

Simak Penjelasan melalui video ini : https://www.youtube.com/watch?v=MvUNKARDWP4


Langkah Ketiga : Evaluasi 

  1. Jelaskan pengertian Tradisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia !
  2. Jelaskan pengertian tradisi menurut Kamus Teologi !
  3. Sebutkan tradisi-tradisi suci dalam Gereja Katolik ! 

Kirim Jawaban ke email : yohanesdonboscolobo@gmail.com

Doa Penutup

Tanda Salib (+)

Mendazarkan Mazmur 11: 1-7

1 Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana kamu berani berkata kepadaku: “Terbanglah ke gunung seperti
burung!”
2 Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur,
untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap.
3 Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?
4 TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di Surga; mata-Nya mengamat-amati,
sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
5 TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.
6 Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka.
7 Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.

Tanda Salib (+)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan