Gereja yang Mewartakan/Kerygama (XI/Ganjil/ Periode : 11 - 15 Oktober 2021)

Kompetensi Dasar

3.4. Memahami tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus
4.4. Melibatkan diri tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus

Indikator
  1. Menjelaskan pesan pokok Injil Mat 28: 16-20 dalam kaitannya dengan Tugas pewartaan Gereja.
  2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk pewartaan dalam Gereja Katolik.
  3. Menjelaskan peranan Magisterium atau wewenang mengajar.
Tujuan
  1. Melalui penggalian pengalaman dan cerita kehidupan, peserta didik memahami makna serta bentuk-bentuk kegiatan tugas Gereja yang mewartakan (kerygma)
  2. Melalui menyimak dan mendiskusikan ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja, peserta didik memahami makna pewartaan
  3. Melalui kegiatan refleksi, serta aksi kegiatan, peserta didik menghayati tugas pewartaan dalam hidupnya
Doa Pembuka

Tanda Salib (+)

Ya Allah yang Maha Kuasa,
Sebelum meninggalkan dunia ini Yesus Kristus Sang Putera bersabda kepada para murid: “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”. Ya Bapa, bersabdalah juga kepada kami saat
ini agar kami Kau mampukan untuk mendalami materi dalam pertemuan ini dengan tulus iklas. Ya Allah anugerahkanlah juga kepada kami akal budi yang bijaksana dan hati yang mencintai agar kami rela membaktikan diri untuk terlibat aktif dalam karya pewartaan Gereja. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tanda Salib (+)

Pemikiran Dasar

Kita (Gereja) pasti telah mendengar dan membaca firman Tuhan Yesus,“Pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu” (Mat. 28,19-20). Lebih jelas lagi dalam Markus 16, 15-16: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”. Firman ini tidak hanya berlaku pada zaman para rasul saja, tetapi juga bagi kita semua pengikut Kristus Yesus pada zaman modern ini, bahwa kita wajib untuk
mewartakan injil, tentu saja dengan cara yang berbeda-beda.


De facto bahwa kabar keselamatan Allah telah diwartakan oleh Gereja dengan setia dari dulu hingga sekarang lewat berbagai cara sesuai dengan peranan dan kedudukann masing-masing umat beriman. Salah satu tugas terpenting dan utama para Uskup adalah pewartaan Injil. Sebab, para Uskup adalah pewarta iman yang mengantarkan murid-murid baru kepada Kristus. Para Uskup adalah pengajar yang otentik dan pengemban kewibawaan Kristus. Artinya, para Uskup mewartakan kepada umat yang diserahkan kepadanya iman yang harus dipercaya dan diterapkan dalam perilaku manusia. Para Uskup membuat iman itu berbuah, dan dengan waspada menanggulangi kesesatan-kesesatan yang mengancam umatnya. Kaum beriman wajib menyambut dengan baik ajaran para uskup mereka tentang iman dan kesusilaan yang disampaikan atas nama Kristus dan mematuhinya dengan ketaatan hati yang suci (bdk. Lumen Gentium, Art. 25). Tugas pewartaan pada dasarnya adalah tugas hierarki, namun para awam dapat berpartisipasi dalam tugas ini. Pewartaan awam lebih dalam bentuk kesaksian hidup.Ciri khas dan keistimewaan kaum awam adalah sifat keduniaannya. Berdasarkan panggilan mereka, kaum awam wajib mencari Kerajaan Allah dengan menguasai hal-hal yang fana dan mengaturnya seturut kehendak Allah. Kaum awam memancarkan iman, harapan, dan cinta kasih terutama dengan kesaksian hidup mereka, serta menampakkan Kristus kepada semua orang (bdk. Lumen Gentium, Art. 31). 

Melalui pelajaran ini, para peserta didik dapat memahami tugas pewartaan Gereja dan dengan demikian dapat terlibat dalam tugas ini, khususnya dengan kesaksian hidup mereka. Sebagai bagian dari umat awam, peserta didik menjadi bentara yang ikut bertanggung jawab dalam pewarta iman. Peserta didik juga diharapkan tanpa ragu-ragu memadukan pengakuan iman dengan penghayatan iman. Pewartaan Injil yang disampaikan dengan kesaksian hidup dan kata-kata memperoleh ciri khas dan daya guna istimewa justru karena dijalankan dalam keadaan-keadaan biasa dunia ini (bdk.. Lumen Gentium, Art. 35).

 Penjelasan Materi

Simaklah penjelasan materi melalui video pembelajaran ini : https://www.youtube.com/watch?v=XlHf4QcUy1o

Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut ini !

  1. Sebutlah cara atau pola pewartaan yang sebaiknya kita gunakan di zaman ini di Tanah Air kita!
  2. Sebutlah bentuk-bentuk pewartaan yang dapat kita gunakan pada zaman ini!
  3. Apa yang harus kita perhatikan supaya pewartaan kita berhasil?
Doa Penutup

Tanda Salib (+)

Ya Allah yang Maha bijaksana,
Pujian dan syukur, kami haturkan kepadaMu atas rahmat penyertaanMu dalam pertemuan ini. Kami telah Engkau segarkan dengan sabda perutusanMu, agar kami semakin terlibat aktif dalam karya-karya GerejaMu, terlebih karya pewartaan kabar SukacitaMu. Kini kami mohon, bersabdalah kepada kami, utuslah kami Ya Allah. Kami siap mendengarkan, kami siap melaksanakan. Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Tanda Salib (+)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan