Gereja yang Menjadi Saksi Kristus/Martyria (XI/Ganjil/ Periode : 18-22 Oktober)

Kompetensi Dasar

3.4. Memahami tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus
4.4. Melibatkan diri tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus

Indikator
  1. Menjelaskan arti tugas Gereja menjadi saksi Kristus
  2. Menjelaskan makna kemartiran dalam Gereja Katolik
  3. Menceritakan contoh martir atau saksi-saksi Kristus jaman sekarang.
  4. Mendeskripsikan bentuk partisipasi menjadi saksi Kristus sesuai dengan kedudukannya di jaman sekarang.
Tujuan

  1. Melalui penggalian pengalaman dan cerita kehidupan, peserta didik memahami makna kesaksian sebagai muris Kristus
  2. Melalui menyimak dan mendiskusikan ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja, peserta didik memahami makna liturgi.
  3. Melalui kegiatan refleksi, serta aksi kegiatan, peserta didik menghayati doa dan liturgi Gereja.
Doa Pembuka

Tanda Salib (+)

Jadilah Saksi Kristus

Sesudah dirimu diselamatkan
Jadilah saksi Kristus
Cahaya hatimu jadi terang
Jadilah saksi Kristus
Tujuan hidupmu jadi nyata
Jadilah saksi Kristus
Bagi yang ditimpa azab duka
Jadilah saksi Kristus
Bagi yang dilanda putus asa
Jadilah saksi Kristus
Bagi yang didera kegagalan
Jadilah saksi Kristus
Dimana tiada perhatian
Jadilah saksi Kristus
Dimana tiada kejujuran
Jadilah saksi Kristus
Dimana ada sahabat bermusuhan
Jadilah saksi Kristus
Dalam memaafkan kawan lawan
Jadilah saksi Kristus
Dalam menggagahkan persatuan
Jadilah saksi Kristus
Dalam meluaskan kerja sama
Jadilah saksi Kristus
Dalam membangunkan masyarakat
Jadilah saksi Kristus
Dalam meningkatkan nasib rakyat
Jadilah saksi Kristus
Dalam membagikan seluruh semangat
Jadilah saksi Kristus

Tanda Salib (+)

Pemikiran Dasar

Setiap orang yang mengaku Yesus sebagai Juruselamatnya, maka panggilan untuknya adalah menjadi saksi. Setiap orang percaya harus mengetahui tugas ini. Namun tidak jarang kita temukan masih banyak orang Katolik yang masih takut bersaksi. Mengapa takut bersaksi? Apabila kita pergi ke pengadilan, jika ada seorang saksi yang takut bersaksi maka kemungkinan besar bahwa kesaksiannya itu bohong atau tidak benar. Kemungkinan lain adalah saksi tersebut sedang diintimidasi, ditekan, diancam dan sebagainya, sehingga ia takut. Namun bagi kita orang Kristiani, kita harus berani bersaksi tentang Kritus sebagai Tuhan dan juruselamat kita. Injil Mateus 28 ayat 18 menegaskan : “Yesus telah menerima segala kuasa baik di sorga dan di bumi” Artinya bahwa, Yesus berkuasa atas segala-galanya. Biasanya di pengadilan, seorang saksi dihadirkan tugasnya untuk menceritakan dengan jujur dan benar apa yang diketahuinya saja. Ia tidak perlu membela diri, berdebat atau berusaha meyakinkan orang lain. Orang lain mau percaya atau tidak, bukan masalah yang penting saksi tersebut telah menceritakan dengan jujur dan benar. Ketidakpercayaan seseorang tidak akan mengubah kebenaran menjadi salah. Sedangkan untuk membela ada tugas orang lain lagi, yang kita sebut dengan pengacara atau pembela. Orang ini dibekali berbagai ilmu dan ahli untuk membela kliennya. Konteksnya kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus, kalau kita diminta menjadi saksi artinya; kita mesti ceritakan apa saja yang kita alami bersama Yesus.

Injil pertama-tama diwartakan dengan kesaksian, yakni diwartakan dengan, kata-kata, tingkah laku dan perbuatan. Gereja juga mewartakan Injil kepada dunia dengan kesaksian hidupnya yang setia kepada Tuhan Yesus. Para murid Yesus dipanggil supaya mereka menjadi saksi-Nya mulai dari Yerusalem yang kemudian berkembang ke seluruh Yudea dan Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi (bdk. Kis 1:8). Menjadi saksi Yesus Kristus pun ada konsekuensinya, mulai dari penolakan hingga tindakan  kekerasan. Stefanus adalah orang pertama yang mengalami penyesahan dan kemudian diakhiri hidupnya oleh kaum Yahudi secara mengenaskan(bdk. Kis 7:51-8:1a).

Pada pembelajaran ini para peserta didik dibimbing untuk memahami makna menjadi saksi Yesus Kristus dalam hidupnya. Pewartaan dalam bentuk kesaksian hidup mungkin sangat relevan bagi kita di Indonesia. Kita hidup di tengah bangsa yang sangat majemuk dalam kepercayaan dan budayanya. Pewartaan verbal mungkin kurang  dibandingkan dengan pewartaan lewat dialog, termasuk dialog hidup, di mana kita mewartakan iman kita melalui kesaksian hidup kita. Kita dapat menunjukkan hidup yang penuh kasih dan persaudaraan di tengah situasi yang sarat dengan permusuhan, kekerasan, dan terror. Kita dapat menunjukkan hidup yang bersemangat solider di tengah suasana hidup yang serakah dan korup karena didorong oleh nafsu kepentingan diri atau golongan.

Video Pembelajaran 

Simak materi pembelajaran melalui video berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=MuBkwodH2AY

Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut ini !

  1. Jelaskan pengertian dari Martir
  2. Apakah sebagai orang Katolik yang hidup di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk ini, engkau dapat melaksanakan tugas pewartaan kepada sesamamu?
  3. Apa pendapatmu, bentuk pewartaan mana yang lebih cocok di negeri kita yang sangat majemuk dalam kepercayaan dan budaya ini?
  4. Apa makna kesaksian dalam cerita Kitab Suci yang diambil dari Kisah Para Rasul 7:51-8:1a.
  5. Apa konsekuensinya menjadi murid Yesus dalam bersaksi?
kirim jawaban anda ke email : yohanesdonboscolobo@gmail.com

Doa Penutup

Tanda Salib ( +)

Bapa yang penuh kasih,
Puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu atas bimbingan-Mu pada kami selama mengikuti kegiatan belajar ini. Melalui pembelajaran ini, kami semakin menyadari bahwa setiap kami juga mendapat tugas perutusan dari Yesus untuk menjadi saksi-Nya dalam hidup sehari-hari di tengah masyarakat. Semoga tugas ini dapat kami jalankan dengan penuh semangat dan tanggungjawab sebagai pengikut setia Yesus, sang Guru dan Juruselamat kami. Amin

Tanda Salib (+)


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan