Kitab Suci Perjanjian Baru (X/Ganjil/27-1 Oktober 2021)


 Kompetensi Dasar :

1.6. Beriman kepada Allah melalui Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar iman kristiani.
2.6. Responsif dan proaktif dalam mengembangkan pemahaman tentang ajaran Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar iman kristiani
3.6. Memahami Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar iman kristiani
4.6. Melakukan aktivitas (misalnya menulis refleksi/ slogan/puisi/ kata bermakna) tentang Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar iman kristiani

Indikator :
  1. Menjelaskan proses tersusunnya Kitab Suci Perjanjian Baru;
  2. Menyebutkan bagian-bagian Kitab Suci Perjanjian Baru;
  3. Menjelaskan alasan membaca Kitab Suci
  4. Membaca dan merenungkan Kitab Suci dengan baik.
Tujuan :

Pada akhir pelajaran, peserta didik mampu menjelaskan proses tersusunnya Kitab Suci Perjanjian Baru, menyebutkan bagian-bagian Kitab Suci Perjanjian Baru, menjelaskan alasan membaca Kitab Suci, membaca dan merenungkan Kitab Suci dengan baik

Petunjuk :

Pemikiran Dasar

Tidaklah mudah bagi seseorang untuk memahami isi sebuah tulisan yang sudah berusia sekitar 2000 tahun yang lalu. Apalagi isi tulisan tersebut tentang tokoh dan kelompok masyarakat tertentu, yang tinggal di wilayah tertentu dengan konteks geografis, sosial budaya, sosial politik dan sosial keagamaan tertentu yang berbeda dengan si pembaca. Kesulitan yang sama sering dikeluhkan sebagian Umat, terutama ketika mereka berhadapan dengan Kitab Suci Perjanjian Baru. Tetapi kesulitan tidak identik dengan jalan buntu. Siapapun yang hendak mempelajari Kitab Suci Perjanjian Baru dapat masuk dan sampai pada alam pikiran Perjanjian Baru, bila ia berusaha keras disertai keyakinan pada Roh Kudus sendiri yang akan membimbingnya.

Dari keseluruhan isi Kitab Suci Perjanjian Baru tampaklah dengan jelas, bahwa para penulis tidak pertama-tama hendak mewariskan kronologis peristiwa sejarah seperti Yesus Kristus dan kehidupan Gereja Perdana. Yang mereka ungkapkan terutama pengalaman iman akan Yesus. Mereka sebagai saksi mata peristiwa Yesus Kristus sebagai tokoh sentral. Melalui pergaulan dan kebersamaan dengan Yesus Kristus, baik langsung maupun tidak langsung, mereka pada akhirnya mengimani Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan Juru Selamat yang sekaligus
menjadi pemenuhan janji penyelamatan Allah kepada manusia, sebagaimana telah dipersiapkan dan diwartakan dalam Perjanjian Lama. Pada dasarnya pengalaman iman para penulis akan Yesus Kristus tidaklah sama, karena sangat dipengaruhi oleh berbagai macam latar belakang yang melekat pada diri penulis sendiri. Itulah sebabnya gaya, cara, dan isi pengalaman iman yang mereka sampaikan mempunyai penekanan yang berbeda satu terhadap yang lain. Konsekuensi dariitu semua, bila manusia sekarang ingin memahami isi pesan Kitab Perjanjian Baru
maka disarankan agar mereka mencoba memahami konteks kemasyarakatan dan keagamaan masyarakat dan para penulis. Walaupun demikian, pemahaman akan konteks bukan hal mutlak, sebab yang paling penting adalah bagaimana kita menempatkan Perjanjian Baru sebagai cara Allah menyampaikan kehendakNya melalui ungkapan pengalaman orang-orang yang hidup pada zaman tertentu.

Di tengah berbagai kesulitan yang dialami Umat dalam membaca dan memahami isi pesan Kitab Perjanjian Baru, Konsili Suci mendesak dengan sangat semua orang beriman supaya sering kali membaca Kitab-Kitab ilahi untuk memperoleh pengertian yang mulia akan Yesus Kristus (Dei Verbum Art. 25). Santo Paulus pun dalam suratnya yang kedua kepada Timotius mengatakan bahwa “segala tulisan yang diilhamkan Allah (Kitab Suci) memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (lihat 2 Timotius 3: 26). St. Hironimus berkata “Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus.”

Melalui Kegiatan Pembelajaran tentang Kitab Suci Perjanjian Baru, para peserta didik diajak untuk mengenal Kitab Perjanjian Baru sebagai bukukesaksian iman sekaligus sebagai firman Tuhan yang tertulis. Peserta didik  diajak untuk menggali informasi tentang proses terjadinya Kitab Suci Perjanjian Baru, mengenal pembagian Kitab Suci Perjanjian Baru, dan menyadari pentingnya mendalami sabda Tuhan dalam Kitab Suci. 

Kegiatan Pembelajaran 

Doa Pembuka :

Tanda Salib (+)

Allah Yang Mahabaik, kami bersyukur atas para penulis Kitab Suci. Berkat kesaksian iman mereka, kami mampu mengenal Engkau dan Putera-Mu Yesus Kristus Kami mohon, hadirlah di tengah kami, agar melalui pelajaran ini, kami semakin terdorong untuk membaca dan merenungkan firmanMu dan menjadikan firman-Mu itu sebagai arah dan pedoman hidup kami sehari-hari. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami Amin

Tanda Salib (+) 

Video Pembelajaran :
 
Simaklah Video pembelajaran melalui link ini : https://www.youtube.com/watch?v=EW9c10pwQpk

Evaluasi :
  1. Sebutkan perbedaan antara Kitab Suci Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama!
  2.  Baca Injil Matius 14:13-21 kisah  “Yesus memberi makan lima ribu orang”. Kisah tersebut apakah sungguh-sungguh terjadi ?
  3. Pribadi Yesus yang bagaimana yang hendak diwartakan melalui kutipan tersebut? 
  4. Pesan apa yang mau disampaikan melalui kisah tersebut?
  5. Jelaskan proses penyusunan Kitab Suci Perjanjian Baru secara singkat !
  6. Tulislah Pengelompokkan Kitab Suci Perjanjian Baru !
  7. Jelaskan alasan tentang pentingnya mempelajari Kitab Suci Perjanjian Baru !
  8. Buatlah iklan tentang ajakan untuk membaca Kitab Suci
Kirim jawaban ke email : yohanesdonboscolobo@gmail.com

Doa Penutup

Tanda Salib (+)

mendaraskan Mazmur 62:2-13 berikut secara
bergantian:
2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
3 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak
akan goyah.
4 Berapa lamakah kamu hendak menyerbu seseorang, hendak meremukkan
dia, hai kamu sekalian, seperti terhadap dinding yang miring, terhadap tembok
yang hendak roboh?
5 Mereka hanya bermaksud menghempaskan dia dari kedudukannya yang
tinggi; mereka suka kepada dusta; dengan mulutnya mereka memberkati, tetapi
dalam hatinya mereka mengutuki.
6 Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
7 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak
akan goyah.
8 Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku,
tempat perlindunganku ialah Allah.
9 Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di
hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.
10 Hanya angin saja orang-orang yang hina, suatu dusta saja orang-orang yang
mulia. Pada neraca mereka naik ke atas, mereka sekalian lebih ringan dari
pada angin.
11 Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia
sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu
melekat padanya.
12 Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah
asalnya,
13 dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap
orang menurut perbuatannya

Tanda Salib (+)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan