Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan (Kelas : XII/Periode : 16 - 20 Agustus 2021)
Doa Pembuka
Tanda Salib (+)
Tuhan Yesus, Engkau menguduskan hidup berkeluarga dengan hidup sendiri dalam keluarga Santo Yusuf di Nazaret. Berkatilah kami pada kegiatan pembelajaran ini agar dapat memahami makna keluarga sejati sebagaimana yang Engkau kehendaki. Semoga kami hidup menurut pedoman injilMu, rukun, bijaksana, sederhana, saling menyayangi, saling menghormati, saling menolong dengan senang hati. Berilah supaya keramahan dan cinta kasih, semangat pengorbanan, kerajinan, dan penghasilan yang cukup selalu berada dalam keluarga kami masing-masing. Semoga keluarga kami menjadi garam serta terang bagi keluarga-keluarga di sekitar kami. Berkatilah kami agar janganlah seorang diantara keluarga kami menjauh dari padaMu, satu-satunya sumber kebahagiaan kami. Dikau kami puji bersama Bapa dan Roh Kudus, sekarang dan selama-lamanya. Amin.
Tanda Salib (+)
Pengantar
Anak-anak yang dikasihi Tuhan
Ada pelbagai tantangan yang dihadapi keluarga-keluarga pada zaman ini. Tantangan tersebut datang baik dari dalam keluarga itu sendiri maupun dari luar lingkungan keluarga. Tantangan paling dirasakan dalam keluarga-keluarga saat ini adalah komunikasi. Menurut para pemerhati keluarga, tampaknya kini makin berkurangnya komunikasi antaranggota keluarga; antara suami–isteri dan anak-anak yang karena kesibukan kerja atau karena terpisah oleh tempat yang jauh telah melebarkan kelangkaan kesempatan bertemu antaranggota keluarga. Di samping kebutuhan ekonomi yang menghimpit, kurangnya kesediaan berkorban, mudahnya muncul perasaan cemburu sebagai akibat dari kurangnya penghayatan akan sakramen perkawinan dan minimnya kemampuan orangtua dalam mengembangkan iman anak telah menyeret keluarga keluar dari misi utamanya yaitu semakin menghayati kasih Tuhan dan mengembangkannya. Selain masalah komunikasi dan ekonomi dalam keluarga, persoalan kawin campur yang kini menjadi suatu fenomena masyarakat karena kita hidup di tengah masyarakat yang pluralistik, juga persoalan keluarga berencana dengan menggunakan alat kontrasepsi yang tidak dikehendaki Gereja, dapat memperparah kondisi ini.
Gereja Katolik memberikan perhatian yang sangat serius pada kehidupan keluarga, karena keluarga adalah sel dari Gereja dan masyarakat. Maka keluarga yang sejahtera adalah harapan sekaligus perjuangan Gereja. Paus Yohanes Paulus II dalam Surat Apostoliknya “Familiaris Consortio” melihat keluarga sejahtera dalam kesetiaan pada rencana Allah sebagai sebuah perkawinan. Ditegaskan pula bahwa pribadi manusia sebagai citra Allah diciptakan untuk mencintai. Keluarga, menurut Paus, adalah suatu komunitas pribadi-pribadi yang membentuk masyarakat dan Gereja.
Pada pertemuan hari ini, anda akan dibimbing untuk memahami berbagai tantangan dalam hidup berkeluarga pada jaman ini dan bagaimana berupaya secara terpadu dan berkesinambungan untuk mengatasi dan mengangkat keluarga pada posisi ideal atau keluarga yang dicita-citakan.
Menyimak Video Pembelajaran
Silahkan klik link video pembelajaran ini : https://www.youtube.com/watch?v=9U97RVhxXYE
Evaluasi
Setelah menyimak pengantar dan Video pembelajaran silahkan menjawab soal-soal berikut ini dan kirimkan ke email : yohanesdonboscolobo@gmail.com !
- Sebutkan tantangan dari luar yang mempengaruhi kehidupan keluarga saat ini!
- Sebutkan tantangan dari dalam keluarga itu sendiri !
- Usaha apa yang bisa dilakukan untuk menghindari tantangan baik dari luar maupun dari dalam keluarga ?
- Ketika ada persoalan dalam keluargamu, apa yang anda lakukan ?
- Tulislah doa untuk keluarga anda dan keluarga lain yang sedang mengalami persoalan di masa pandemi saat ini !
Komentar
Posting Komentar