Gereja yang Satu (Kelas : XI / Periode : 16 - 20 Agustus 20210

PEMBUKAAN 

Doa Pembuka :

Tanda Salib (+)

Ya Allah pokok keselamatan kami, 

Gereja-Mu telah menjadi tanda keselamatan bagi banyak jiwa di bumi ini. Kehadiran Gereja yang bersifat: Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik sebagaimana iman para Rasul yang telah kami imani sampai saat ini, kini telah menyatukan kami dan menjadi tanda kehadiran-Mu yang menguduskan kami semua. Kami mohon kepada-Mu ya Bapa, hadirlah dalam pertemuan ini agar kami semakin mengenal, memahami teristimewa Gereja yang Satu serta selanjutnya dapat mengamalkan kehendak-Mu sebagai anggota Gereja. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin

Tanda Salib (+)

PENGANTAR

Anak-anak yang dikasihi Tuhan

Pada bab pertama, telah dibahas pelajaran tentang makna Gereja sebagai persekutuan orang-orang yang dipanggil dan dihimpun oleh Allah sendiri. Karena itu Gereja adalah suatu persekutuan yang khas. Pada bab ini kita akan membahas sifat-sifat Gereja yang tentunya mempunyai kaitan dengan makna dan hakikat Gereja itu sendiri. Syahadat iman Gereja Katolik dirumuskan dalam doa kredo (credere = percaya). Ada dua rumusan kredo yaitu rumusan pendek dan rumusan panjang. Syahadat rumusan pendek disebut Syahadat Para Rasul karena menurut tradisi syahadat ini disusun oleh para rasul. Yang panjang disebut Syahadat Nikea yang disahkan dalam Konsili Nikea (325) yang menekankan keilahian Yesus. Dikemudian hari lazim disebut sebagai Syadat Nikea-Konstantinopel karena berhubungan dengan Konsili Konstantinopel I (381). Pada Konsili ini ditekankan keilahian Roh Kudus yang harus disembah dan dimuliakan bersama Bapa dan Putera.Syahadat inilah yang lebih banyak digunakan dalam liturgi-liturgi Gereja Katolik. Di dalam rumusan syahadat panjang itu pada bagian akhir dinyatakan keempat sifat atau ciri Gereja Katolik : satu, kudus, katolik dan apostolik.

Keempat sifat Gereja itu saling kait mengait, tetapi tidak merupakan rumus yang siap pakai. Gereja memahaminya dengan merefleksikan dirinya sendiri dengan karya Roh Kudus di dalam dirinya. Gereja itu Ilahi sekaligus insani, berasal dari Yesus dan berkembang dalam sejarah. Gereja itu bersifat dinamis, tidak sekali jadi dan statis, oleh karena itu sifat-sifat Gereja tersebut harus selalu diperjuangkan.

Ajaran tradisonal Gereja Katolik menyebutkan bahwa sifat-sifat Gereja adalah satu, kudus, katolik, dan Apostolik. Pada sub pokok bahasan ini akan dipelajari tentang sifat Gereja yang satu. Apa sesungguhnya arti dan makna Gereja yang satu itu? Menurut Ensiklopedi Gereja, “ Gereja adalah satu karena bersatu dalam iman, pembaptisan, perayaan ekaristi dan pimpinan di seluruh dunia. Kesatuan ini harus dibina, dijaga, dipelihara dalam semangat saling mengampuni dan menghormati. Kesatuan ini bukan keseragaman yang dipaksakan atau tidak mengindahkan kebebasan wajar Gereja-gereja partikular. Oleh karena itu ciri Gereja yang satu menuntut suatu communio dengan Gereja Roma atau sekurang-kurangnya tidak terpisah daripadanya (ex-communicatio).” 

Gereja yang satu adalah Gereja yang percaya akan kehendak Allah, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci, bahwa orang-orang beriman kepada Kristus hendaknya berhimpun menjadi Umat Allah (1Ptr 2:5-10) dan menjadi satu Tubuh (1Kor 12:12). Gereja Katolik percaya bahwa kesatuan itu menjadi begitu kokoh dan kuat karena secara historis bertolak dari penetapan Petrus sebagai penerima kunci Kerajaan Surga. Setelah Petrus menyatakan pengakuannya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, maka Yesuspun menyatakan akan mendirikan jemaat-Nya di atas batu karang yang alam maut tidak akan menguasainya (Mat 16:16-19). Demikianlah Petrus ditugaskan untuk menggembalakan domba-domba dengan cinta. Secara historis juga menjadi bagian dari kepercayaan bahwa para Paus merupakan pengganti Petrus (Paus yang pertama), yang memimpin Gereja bersama semua Uskup seluruh dunia secara kolegial disebut sebagai successio apostolica. Konsili Vatikan II menegaskan corak kolegial tugas penggembalaan ini yang bertanggungjawab bagi pelakasanaan tugas-tugas Gereja: memimpin/melayani, mengajar, dan menguduskan. 

Langkah Pertama: Menggali Pengalaman Kehidupan Umat Katolik Berkaitan dengan Segi Kesatuan Gereja.

Anak-anak mari mendalami cerita yang mengungkapkan segi-segi kesatuan Gereja.

Kaum Muda Katolik Sedunia Bertemu di Brasil

Ratusan bendera nasional berkibar di tengah tiupan angin dingin yang kecang di Pantai Copacabana, Brasil dimana orang muda Katolik dari semua latar belakang, yang didorong oleh iman yang sama, berpartisipasi dalam Misa pembukaan Hari Kaum Muda Sedunia atau World Youth Day (WYD). Pada hari Rabu (24/7/13) Paus Fransiskus meminta kepada umat Katolik untuk menghindari materialisme dalam Misa publik perjalanan internasional pertama sebagai Paus.

Paus Fransiskus juga mengunjungi salah satu tempat ziarah yang paling terkenal di Amerika Latin, yakni Gua Maria Aparecida, atau yang disebut “tempat ziarah penderitaan manusia”, dan mengunjungi sebuah rumah sakit di Rio de Janeiro, tempat rehabilitasi para pecandu narkoba. Kedua kunjungan itu menunjukkan kesederhanaan Paus yang ditekankan selama kepausannya. Ia juga mengecam penyembahan “berhala” terhadap uang dan kekuasaan serta mendesak umat Katolik fokus pada kaum miskin dan orang terpinggirkan. Paus menyebut orang-orang muda sebagai “mesin” yang dapat memperkuat Gereja Katolik dan membantu membangun sebuah masyarakat yang lebih baik.

Terkait Misa pembukaan, para peserta WYD merasa senang dengan acara tersebut dan menyebutnya sebagai acara yang luar biasa karena menyatukan mereka dari berbagai latar belakang.“Kami datang dari budaya berbeda, berbicara bahasa berbeda, tapi kami menyanyikan lagu-lagu yang sama dan memiliki iman yang sama,” kata Nancy Issa dari Ramallah, Tepi Barat. Issa adalah salah satu dari 20 anggota delegasi Palestina untuk merayakan WYD yang berlangsung 23-28 Juli di Brasil. 

Uskup Agung Orani Joao Tempesta dari Rio de Jeneiro secara resmi membuka WYD dengan Misa. Pada awal sambutannya, Uskup Agung Tempesta ingat Paus Emeritus Benediktus XVI, yang memprakarsai dan memilih kota itu menjadi tuan rumah Hari Kaum Muda Sedunia 2013. 

Di tengah kerumunan massa, ribuan orang Argentina bersorak-sorai, dan di dekatnya, sekelompok kecil dari Kanada mengungkapkan kegembiraan mereka sepanjang perayaan itu.“Ini sangat luar biasa dan menggairahkan,” kata JP Martelino, 18, dari Paroki St. Patrick di Vancouver, British Columbia. Ketika ditanya apa yang ia akan lakukan usai menghadiri acara itu, Martelino menjawab, “Pasti …. Aku akan membawa pesan ini ke Kanada dan saya mencoba berusaha mengajak lebih banyak orang muda ke gereja.”  

Sumber: ucanews.com, Catholic News Service


Untuk lebih jelas silahkan simak video dengan klik link berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=L3oWBLmG1XY

Langkah Kedua : Memahami Materi

anak-anak yang dikasihi Tuhan, untuk memhami lebih dalam tentang Gereja Yang Satu silahkan klik link berikut ini dan silahkan menyimak tayangannya : https://www.youtube.com/watch?v=w-ByUcFXhEg

Langkah Ketiga : Evaluasi

Setelah menyimak kedua Video Pembelajaran diatas, silahkan menjawab pertanyaan berikut ini dan kirim ke email : yohanesdonboscolobo@gmail.com

  1. Pertemuan itu adalah pertemuan kaum muda Katolik sejagad! Apa tujuannya? 
  2. Sifat-sifat Gereja yang mana tampak cukup jelas dalam acara-acara pertemuan itu? 
  3. Apakah dalam acara-acara pertemuan itu cukup terungkap segi-segi yang menunjukkan bahwa Gereja itu Satu? 
  4. Apa artinya Gereja itu Satu? 
  5. Apa arti Gereja sebagai satu persekutuan dalam Roh Kudus? 
  6. Apa yang menjadi dasar semangat pendorong persatuan?
  7. Usaha-usaha apa yang dapat anda lakukan  untuk menguatkan persatuan kita ke dalam Gereja Katolik itu sendiri? 
  8. Usaha-usaha apa yang dapat anda lakukan untuk menguatkan persatuan “antar Gereja?”
  9.  Tulislah doa yang berisi ungkapan syukur dan harapan untuk ikut mengambil bagian dalam kesatuan Gereja !
PENUTUP

Doa Penutup

Tanda Salib (+)

Terima kasih ya Tuhan Yesus, juru selamat kami atas pertemuan ini, yang telah mengingatkan kami akan sifat-sifat Gereja-Mu yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik sebagaimana iman para Rasul. Kami mohon ya Tuhan, tambahkanlah kepada kami iman, agar kami semakin mampu untuk bersatu mempersiapkan masa depan kami dalam iman akan Yesus Sang Putera yang telah mendirikan Gereja bagi kami. Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin

Tanda Salib (+)

Terima Kasih 



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan