Hanya Karena Katolik, Setiap Hari Kalian Menimbun Dosa

Ahir-akhir ini serangan terhadap Gereja Katolik semakin marak. Tidak hanya berasal dari luar lingkungan Gereja Katolik dalam hal ini non-Kristen yang mengumbar kebohongan-kebohongan terkait Paus ini dan itu pindah agama, tetapi juga berasal dari mereka yang mengaku diri “kristen” dan termasuk sebagian kelompok “Katolik” yang terus memperlihatkan kebencian pada Konsili Vatikan II termasuk Paus dalam hal ini Paus Fransiskus.

Dari kelompok yang mengaku “kristen” selalu saja ada alibi Alkitabiah yang mereka lontarkan terutama terkait penghormatan umat Katolik pada gambar atau patung Yesus, Bunda Maria serta Santa dan Santo lainnya. Mereka berusaha meyakinkan diri, pengikut mereka dan yang lainnya bahwa hanya kelompok merekalah yang paling suci namun disaat bersamaan mengumbar kebencian pada Gereja Katolik. Isu penyembahan berhala selalu menjadi tolak ukur kesucian mereka namun tanpa sadar pada saat bersamaan mereka menimbun dosa kebencian dan fitnah.

Mereka merasa sangat hebat dalam menghafal dan menafsirkan Kitab Suci namun secara sadar memperlihatkan diri sebagai orang yang paling bodoh karena seketika mereka menjadi orang yang pura-pura lupa bahwa mereka bukan bagian dari Gereja Katolik, pun kalau mau jujur bukan pula bagian dari Kristen. Mereka lupa bahwa jika penafsiran mereka benar maka tidak akan pernah ada pecahan-pecahan kecil di dalam kelompok mereka, sedang Katolik yang selalu mereka serang tetap bertahan kokoh kuat dalam satu kesatuan universal.

Untuk kelompok ini saya hanya memberi pesan; 

1. Tafsiran Katolik jelas beda dengan tafsiranmu. Para ekseget Katolik yang rata-rata S2-S3 belajarnya tidak hanya mengandalkan hafalan tapi refleksi. Mereka tidak hanya belajar ilmu-ilmu tafsir Kitab Suci melainkan juga termasuk Teologi Kitab Suci.

2. Mereka belajar tulisan Kitab Suci yang paling kuno termasuk bahasa asli Kitab Suci (Aram) termasuk didalamnya bahasa Yunani dan Latin dan tidak mengandalkan google translate.

3. Jika tuduhanmu benar, mengapa setiap hari selalu ada baptisan dalam Gereja Katolik, selalu ada baptisan dewasa setiap tahun dan selalu saja ada panggilan menjadi imam, suster dan bruder?

4. Jika tuduhanmu benar, mengapa Gereja Katolik masih berdiri kokoh kuat, bahkan di negara-negara yang kuat dengan paham komunis (Vietnam, Korea Utara, Republik Rakyat Tiongkok, Cuba) justru Gereja Katolik bertumbuh subur termasuk didalamnya adalah panggilan menjadi imam, suster, bruder dan frater kekal?

5. Perkembangan ini menunjukan kuasa Allah dan karya Roh Kudus serta penyertaan Allah bagi Gereja Katolik melalui Yesus Kristus, Roh Kudus yang kami imani dan Bunda Maria yang kami hormati. Jika semua perkembangan ini adalah kehendak manusia maka Gereja Katolikpun sudah hancur berantakan. Namun tidak seperti yang kalian bayangkan dan harapkan, karena Gereja Katolik didirikan oleh Kristus sendiri yang adalah Tuhan sesuai dengan kehendak Bapak-Nya dan bukan seorang manusia biasa seperti yang ada pada kalian.

6. Jika kalian mau melarang jemaat kalian, sebut dengan jelas dan tegas jemaat aliran atau agama apa, bukan dengan menggunakan kata Kristen yang sudah jelas dan tegas itu menunjuk Katolik. Jika kalian merasa benar mengapa harus bersembunyi di balik kata Kristen dan tidak mau jujur dengan agama atau aliran yang kalian anut hingga hari ini?

Jika pesan ini belum mampu menyadarkan kalian, maka baiklah Sabda Yesus ini menjadi penasehat bijak buatmu yang paling hafal ayat-ayat Kitab Suci;

“Sangkamu umat Katolik lebih besar dosanya karena menghormati Yesus, Bunda Maria, Santo dan Santa melalui gambar maupun patung mereka yang menurut pemikiran sempit kalian sebagai penyembahan berhala?” (bdk. Luk 13:2).

Di sisi lain, dalam Gereja Katolik muncul juga kelompok-kelompok yang mengaku Katolik namun terus menunjukan sikap perlawanan mereka terhadap Gereja Katolik dalam hal ini Konsili Vatikan II serta karya Paus Fransiskus. Mereka menggunakan media sosial baik itu website seperti maupun youtube untuk menyebarkan kebencian mereka terhadap Konsili Vatikan II dan Paus Fransiskus. Vatikan II mereka sebut sebagai sekte, bahkan tidak jarang menghubung-hubungkan segala sesuatu sebagai kesesatan. Yang terbaru adalah menghubungkan konsekrasi Rusia dan Ukraian oleh Paus Fransiskus dalam kesatuan dengan para uskup dan Gereja seluruh dunia sebagai momentum “menghancurkan” Konsili Vatikan II dengan ajaran-ajarannya.

Mereka menggunakan nama Katolik dengan logika mereka sendiri hanya untuk mengungkapkan kebencian mereka hanya untuk menarik simpati orang lain yang dangkal pemahamannya tentang ajaran Gereja agar ikut bergabung sebagai kelompok mereka demi menyebar fitnah dan hoax. Sekali lagi nama Yesus dijadikan sebagai tameng dan perisai untuk membenarkan ujaran kebencian dan fitnah mereka.

Untuk kelompok ini, kiranya Sabda Yesus ini tepat untuk mereka;

“Banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan mereka akan menyesatkan banyak orang” (Mat 24:5). Atau “Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.” (Mat 24:11).

Untuk kelompok ini hanya pesan singkat buat mereka;

• Jika benar bahwa Konsili Vatikan II itu sesat sebagaimana anggapan kalian hanya karena ketidakpuasan kalian atas keinginan tokoh kalian tidak digubris, mengapa Gereja hari ini masih berdiri kokok kuat dan tetap berada dalam kesatuan. Artinya Konsili Vatikan II bukan semata karya manusia melainkan karya Roh Kudus sendiri.

• Jika kalian merasa benar maka tunjukanlah juga kebenaran yang kalian yakini itu dalam perilaku dan tutur kata. Ketika kebenaran yang kalian yakini diungkapkan dalam bentuk kebencian dan fitnah maka bukan kebenaran yang hendak kalian perjuangan melainkan kebencian dan itu menjadi bukti kuat bahwa kebenaran yang kalian yakini bukan karya Roh Kudus melainkan hasil karya kebencian kalian sendiri.

Terhadap kelompok-kelompok seperti ini saya justru merasa kasihan karena Kebenaran ajaran iman Gereja Katolik membuat mereka setiap hari harus bercumbu mesrah dengan dosa melalui fitnah, kebencian dan kebohongan yang mereka sebarkan. (Editor : John Lobo)

Manila: 31-Maret 2022

Tuan Kopong MSF

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan