KELAS : X. Bab I : Aku Pribadi yang Unik


 A. Mengawali Pelajaran dengan Doa Pembukaan

Atas Nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus...Amin

Allah Yang Maha Baik, kami bersyukur atas penyelenggaraanMu. Engkau menciptakan semua baik adanya, termasuk diri kami yang Kau ciptakan begitu indah dan sempurna. Ya Allah, pada saat ini kami ingin belajar mengenal keunikan diri kami dengan lebih baik Utuslah Roh KudusMu hadir di tengah-tengah kami, sehingga kami dapat membuka diri tentang berbagai hal berkaitan dengan kekuatan dan keterbatasan kami. Dengan demikian kamipun akan dapat mengembangkan diri dengan sebaik-baiknya demi kemuliaan NamaMu. AMIN

Atas Nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus...Amin

B. Pengantar

Anak-anak yang terkasih...

Setiap manusia itu unik (unique/ Inggris atau unus/ latin = satu), tak ada satu orang pun yang mempunyai kesamaan dengan orang lain. Bahkan manusia kembar sekalipun selalu mempunyai perbedaan. Perbedaan itu lebih jauh dan lebih dalam dari yang dapat dilihat, dirasa, didengar dan dikatakan. Pada umumnya perbedaan ini yang membuat orang iri hati, bertentangan, bermusuhan dan ingin saling meniadakan. Padahal dengan perbedaan itu justru orang dapat saling memperkaya dan melengkapi. Perbedaan itulah yang menjadi keunikan setiap manusia. Keunikan itu bisa diamati dari hal-hal fisik, psikis, bakat/ kemampuan serta pengalaman-pengalaman yang dimilikinya. Keunikan diri itu merupakan anugerah yang menjadikan diri seseorang berbeda dan dapat dikenal dan diperlakukan secara khusus pula. Untuk mengatasi perbedaan itu, diperlukan sikap menerima diri apa adanya 

Jabatan dalam keorganisasian dapat digantikan oleh orang lain, tetapi kedudukan setiap manusia dalam seluruh kerangka ciptaan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Peran orang tua dalam keluarga dapat saja digantikan oleh orang lain, tetapi peran sebagai ciptaan tidak mungkin digantikan oleh siapapun. Tuhan menciptakan setiap manusia dengan tugas yang khas di dunia ini. 

Orang yang bersikap positif akan menerima keunikan itu sebagai anugerah, ia bangga bahwa dirinya berbeda, ia bersyukur bahwa apa pun yang ada pada dirinya merupakan pemberian Tuhan yang baik adanya. Dengan demikian, ia tidak akan minder, ia tidak berniat menjadi sama seperti orang lain, ia tidak akan menganggap dirinya tidak berharga, ia tidak akan melakukan tindakan yang melawan kehendak Tuhan akibat ketidakpuasan terhadap dirinya, hidupnya akan tenang dan mampu bergaul dengan siapa saja. Ada orang yang kurang menerima keunikan diri. Orang yang demikian akan merasa tidak puas, bahkan dapat melakukan tindakan apa pun demi menutupi keterbatasan diri, misalnya operasi plastik. Orang yang demikian sering beranggapan seolah penampilan luar lebih penting.

Singkatnya, manusia adalah makhluk yang indah dan “istimewa”. Keistimewaan dan keagungan manusia ini hendaknya sungguh disadari oleh semua peserta didik. 

Sebagai orang beriman kristiani yang sungguh-sungguh ingin semakin memahami, menerima, bangga, dan percaya diri, Yesus adalah teladan yang paling utama dan pertama. Dari semula Ia menyadari diri sebagai manusia yang berbeda dengan yang lainnya. Dari cara berpikir, bersikap dan bertindak, Ia tidak ragu menunjukkan diri sebagai pribadi yang tidak sama dengan yang lainnya. Sebagai seorang pribadi kita harus menyadari, mengerti dan menerima diri apa adanya. Dengan demikian kitapun akan dapat semakin mengembangkan diri dan melakukan sesuatu dengan kesadaran diri (self-consciousness), penerimaan diri (self-acceptance), kepercayaan diri (self-confidence) dan perasaan aman diri (self-assurance) yang tinggi. Dengan dasar itu kita dapat mengisi hidup, meraih cita-cita dan melaksanakan panggilan Allah.

Langkah Pertama: Menggali Pengalaman Hidup Berkaitan dengan Keunikan Diri dan Orang lain

Silah simak kisah tentang : Titik Balik Angkie Yudistira Tuna Rungu Yang Menginspirasi dari https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2475978/titik-balik-angkie-yudistia-tuna-rungu-yang-menginspirasi

Setelah membaca artikel atau kisah diatas, silahkan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini. 

1. Bagaimana pendapat anda tentang Angkie Yudidtira ?

2. Sebutkan usaha-usaha yang dilakukan oleh Angkie Yudistira untuk mengatasi keterbatasan atau kekurangan yang ada pada dirinya !

3. Mengapa ada orang yang tidak menerima segala kekurangan atau keterbatasan dalam dirinya ?

4. Kriteria apakah yang membuat seseorang bernilai atau berharga di mata orang lain ?

Langkah Kedua: Mendalami Ajaran Kitab Suci tentang Keunikan Manusia

Silahkan mengambil Alkitab anda dan simaklah bacaan dari Kitab Kejadian 1: 26 – 31!

Setelah membaca dan memperhatikan dengan seksama Kitab Kejadian 1 : 26 - 31 harap ikuti anjuran berikut ini !

1. Baca dan renungkan teks sekali lagi dalam hati, dengan mengganti kata “manusia” dan kata “mereka” dengan namamu sendiri . Sebutkan nama anda ketika sampai pada kata "manusia" dan kata "mereka" ! Perasaan apa yang kamu rasakan saat mengganti kutipan dengan namamu? 

2. Pesan apa yang hendak disampaikan Kitab Kejadian berkaitan dengan keunikan manusia umumnya dan keunikanmu sendiri?

Langkah Ketiga: Menghayati Keunikan Diri

Untuk langkah ketiga ini, silahkan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini !

1. Anak-anak silahkan memilih dan menggambar simbol atau lambang yang anda suka dan itu menggambarkan tentang kepribadian dirimu ! (misalnya tumbuh-tumbuhan seperti bunga dll, hewan, dll)

2. Sebutkan alasan-alasan mengapa anda memilih simbol tersebut ? (pertanyaan nomor 1). Misalnya anda memilih bunga mawar apa alasannya atau memilih kucing, apa alasannya? 

 Silahkan membaca Puisi berikut ini !


Be The Best, Jadilah Diri Sendiri yang Terbaik. 

(Oleh : Douglas Malloc)

 Jika kau tak dapat menjadi pohon meranti di puncak bukit, 

jadilah semak belukar di lembah. 

Jadilah semak belukar yang teranggun di sisi bukit, 

kalau bukan rumput, semak belukar pun jadilah! Jika kau tak boleh menjadi rimbun, 

jadilah rumput, dan hiasilah jalan dimana-mana. 


Jika kau tak dapat menjadi ikan mas, jadilah ikan sepat. 

Tapi jadilah ikan sepat terlincah di dalam payau. 

Tidak semua dapat menjadi nahkoda, lainnya harus menjadi awak kapal dan penumpang. 


Pasti ada sesuatu untuk semua. 

Karena ada tugas berat,

maka ada tugas ringan di antaranya dibuat yang lebih berdekatan. 

Jika kau tak dapat menjadi bulan, jadilah bintang. 

Jika kau tak dapat menjadi jagung, 

jadilah kedelai Bukan dinilai kau kalah ataupun menang. 

Jadilah dirimu sendiri yang terbaik !

Doa Penutup

Dengan kesadaran akan diri kita, yang unik dan istimewa, yang diciptakan Tuhan dengan cara khusus dan diperlakukan sebagai “orang”, sebagai pribadi “seperti” Tuhan sendiri, maka sudah sepantasnya kalau kita bersyukur kepada Tuhan. Kita bersyukur, tidak hanya karena kita diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang unik dan istimewa saja, melainkan dan terlebih kita bersyukur karena keagungan Tuhan itu sendiri. Ucapan syukur ini dapat kita panjatkan dalam bentuk doa, seperti si Pemazmur . Silahkan Doa Penutup dengan membaca Mazmur 139.

PENTING !

Jawaban dari pertanyaan langkah pertama, kedua, dan ketiga harap tulis dikertas dan kirim ke email : yohanesdonboscolobo@gmail.com 


Terima Kasih

Mojokerto, 26 Juli 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan