B. Mengembangkan Karunia Allah (Kelas : X/Periode : 2-6 Agustus)

 DOA PEMBUKA

Atas Nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus...Amin

Doa Mohon Tanggung Jawab (PS 145)

Allah, sumber segala sesuatu, 
Engkau memberikan talenta untuk kami kembangkan. 
Engkau memuji para hamba yang baik dan setia, yang dengan penuh tanggung jawab mengembangkan talenta yang mereka terima. Buatlah kami bersikap tanggung jawab terhadap Yesus, supaya kami ingat bahwa Ia begitu mengasihi kami, dan telah mempertaruhkan nyawa-Nya demi kami. Semoga kami selalu penuh tanggung jawab terhadap panggilan kami sebagai orang beriman. Bantulah kami supaya terus berusaha menjadi orang beriman yang dewasa dan sungguh terlibat dalam persekutuan jemaat, pewartaan, ibadat dan kesaksian, serta pelayanan kepada masyarakat. Buatlah kami bersikap bertanggung jawab terhadap diri kami sendiri, supaya kami tidak menyia-nyiakan karunia yang Kauberikan kepada kami. Buatlah kami bertanggung jawab terhadap semua orang yang mendidik kami, supaya pelajaran hidup yang mereka berikan dengan penuh kesabaran tidak kami sia-siakan. Ya Bapa bantulah kami, supaya selalu mensyukuri apa yang kami terima, dan mempergunakan dengan sebaik-baiknya apa saja yang ada pada kami demi Yesus, Tuhan kami, Amin

PENGANTAR

Anak-anakku yang dikasihi Tuhan...

Orang muda seringkali tidak menyadari kemampuan-kemampuan dan talenta yang ada dalam diri mereka, di lain pihak merekapun sulit menerima keterbatasan-keterbatasannya. Hal ini mungkin tidak bisa dilepaskan dari pengaruh lingkungan, di mana mereka diperlakukan sebagai anak-anak. Akibatnya mereka tidak bisa mengembangkan diri secara maksimal. 

Dalam pembahasan ini kita diajak untuk menyadari bahwa setiap manusia adalah unik dan diberikan kemampuan dan potensi yang berbeda-beda. Sebagai kaum beriman patutlah kita bersyukur kepada Tuhan dengan cara mengembangkan  bakat dan kemampuan dengan sebaik-baiknya. Keunggulan diri berkaitan dengan bakat dan kemampuan hendaknya tidak membuat setiap orang merasa lebih unggul dari yang lain, sehingga dapat memunculkan sikap sombong dan arogan. Demikian halnya dengan keterbatasan yang ada tidak membuat orang menjadi rendah diri, minder atau bahkan merasa menjadi orang yang tidak berguna.

Menurut Aristoteles, manusia akan bahagia jika ia secara aktif merealisasikan bakat-bakat dan potensinya. Manusia adalah makhluk yang mempunyai banyak potensi, tetapi potensi-potensi itu akan menjadi nyata jika kita merealisasikannya. Kebahagiaan tercapai dalam mempergunakan atau mengaktifkan bakat dan kemampuannya. 

Setiap orang mempunyai kemampuan dan bakat-bakat dalam ukuran tertentu. Kemampuan dan bakat yang dimiliki seseorang seharusnya dikembangkan dan digunakan. Kemampuan dan bakat adalah anugerah Tuhan, yang dalam Kitab Suci sering disebut talenta. Tuhan menghendaki agar talenta itu dikembangkan dan digunakan. Dalam Injil Matius 25:14-30, dikisahkan tentang seorang tuan yang memanggil hamba-hambanya dan memberi mereka sejumlah talenta untuk “dikembangkan” dan “digunakan”.

Setiap orang, termasuk para remaja diberi talenta oleh Tuhan. Mereka harus mengembangkan dan menggunakan talenta itu sebagaimana mestinya. Mengembangkan dan menggunakan talenta sebagaimana mestinya adalah panggilan dan tuntutan Kristiani. Allah memberikan kemampuan dan talenta yang berbeda kepada setiap orang dan kemampuan itu hendaklah digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama. Yesus memberikan gambaran seorang tuan yang memberikan talenta kepada hamba-hambanya. (Matius 25:14 – 30). Iapun menindak tegas kepada seorang hamba yang tidak mau mengembangkan talenta dan hanya memendamnya ke dalam tanah.

Langkah Pertama: Menyadari Kekuatan dan Keterbatasan

Anak-anak...

Impian hidup setiap orang adalah meraih sukses. Dengan kesuksesan yang diraih, ia tidak hanya membanggakan diri sendiri, melainkan orang tua dan keluarga, mungkin juga guru-guru, tetangga dan sebagainya. Oleh karen itu, marilah menyimak kisah berikut dengan seksama !

Irene Kharisma Sukandar

Nama Irene Kharisma Sukandar mungkin asing di telinga kita. Tapi nama ini sudah sering menjadi bahan perbincangan di dunia catur junior tingkat internasional. Irene Kharisma Sukandar memang termasuk pendatang baru dalam olahraga catur Indonesia. 

Mengenal catur di usia 7 tahun tepatnya tahun 1999, Irene telah memperlihatkan talenta yang luar biasa. Pada tahun 2001 ketika usianya baru 9 tahun, putri pasangan Singgih Heyzkel (ayah) dan Cici Ratna Mulya (ibu) ini sudah berhasil meraih gelar Master Percasi (MP). Setahun kemudian dia memperoleh gelar Master Nasional Wanita (MNW).

Dua tahun kemudian yakni pada tahun 2004 ketika berlangsung Olimpiade Catur di Malorca, Spanyol, Irene mulai memperlihatkan tajinya dengan merebut gelar Master FIDE Wanita (MFW). Bukan itu saja, Irene juga meraih medali perak dalam arena yang melibatkan 864 peserta dari 107 negara ini. Hasil kerja keras, tak kenal lelah dan selalu ingin maju menjadi kunci keberhasilannya. 

Pada ajang seleknas catur SEA Games XXIII/2005, Manila, Filipina yang berlangsung Pebruari 2005 di Wisma Catur F. Sumanti, Gedung KONI DKI, Tanah Abang I, Jakarta Pusat, Irene melawan pecatur pria. Untuk mengukur sekaligus mematangkan kemampuannya, Irene oleh Eka Putra Wirya pada Maret 2005 diadu dengan pecatur putri asal Hongkong bergelar Grand Master Wanita (GMW) yakni Anya Sun Corke melalui partai dwitarung enam babak di SCUA Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dwitarung itu memang berakhir imbang 3-3, namun apa yang diperlihatkan pecatur remaja putri masa depan Indonesia ini sungguh layak mendapat pujian. Bahkan Irene dipastikan dapat memenangkan duel itu jika saja dia tak melakukan kesalahan di partai terakhir. 

Namun Eka dapat memakluminya. Pembina olahraga terbaik pilihan wartawan olahraga SIWO Jaya pada tahun 1993 itu kemudian tidak ragu-ragu untuk secepatnya mengorbitkan Irene sampai menggapai gelar Grand Master Wanita (GMW) pertama Indonesia. Bagaikan gayung bersambut, Irene pun telah menyatakan kesiapan sekaligus tekadnya guna mewujudkan target Eka Putra Wirya tersebut.

“Ada dua cita-cita besar saya, pertama meraih gelar GM dan kedua menjadi juara dunia,” papar pecatur yang mengidolakan GM Judith Polgar dari Hongaria ini. Irene memang bukan Judith Polgar. Namun melihat bakat dan kesungguhannya dalam berlatih selama ini, impiannya menjadi juara dunia sekaligus meraih gelar Grand Master bukan isapan jempol atau pepesan kosong. 

Irene bukanlah pecatur karbitan dan PB. Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) pun termasuk Eka Putra Wirya juga tak akan mengatrol atau mengarbit prestasi anak kedua dari tiga bersaudara ini. Keberhasilannya menahan imbang Anya yang kelasnya dua tingkat lebih tinggi dapat dijadikan acuan atau paling tidak cermin untuk melihat prospek Irene ke depan. 

http://osis.sman7malang.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=116:meng enal-sosok-gmw-indonesia-irene-kharisma-sukandar-&catid=40:redaksi&Itemid=69


Silahkan Menjawab Pertanyaan berikut ini !

  1. Sampaikan kesan anda setelah melihat gambar dan cerita tentang Irene ?
  2. Bayangkan gambar dan tokoh di atas adalah dirimu, Suatu saat anda akan sukses atau berhasil dalam bidang apa? 
  3. Selama ini apa yang telah anda lakukan sehingga talenta/cita-cita/impian akan tercapai ?
  4. Siapa saja yang berperan dalam mencapai sukses tersebut? 
  5. Tuliskan potensi-potensi dalam dirimu yang bisa menghantar anda untuk meraih impianmu!
  6. Tuliskan juga berbagai kelemahan atau keterbatasan  yang ada dalam dirimu seperti fisik, kemampuan, materi/ekonomi, dan sifat yang bisa menghambat kesuksesan anda di masa yang akan datang!
  7. Sebutkan peran orang tua dalam usaha anda untuk meraih cita-cita atau impianmu !
Jawaban anda dibuat dalam bentuk video, diedit yang baik dan kirim ke email : yohanesdonboscolobo@gmail.com

Silahkan simak beberapa hal penting berikut ini !

  • Pada dasarnya setiap manusia dianugerahi oleh Tuhan dengan berbagai kemampuan walaupun dengan kadar yang berbeda antarsatu dengan yang lain. Orang yang pandai dalam pelajaran matematika belum tentu terampil dalam olahraga, orang yang pandai bernyanyi belum tentu pandai juga dalam olahraga. Orang yang pandai dalam pelajaran IPA belum tentu pandai bersosialisasi dengan teman. Tidak ada orang yang pandai dan terampil dalam segala hal.
  • Kenyataan semacam ini seharusnya menyadarkan setiap orang bahwa di satu pihak setiap manusia mempunyai kemampuan, tetapi di lain pihak dia mempunyai keterbatasan. Maka tugas setiap orang adalah menemukan apa yang menjadi kemampuannya, serta menemukan juga keterbatasannya.
  • Sikap yang bijaksana dalam menghadapi kemampuan dan keterbatasan antara lain: kemampuan sebagai anugerah Tuhan, diharapkan tidak menjadikan seseorang menjadi sombong atau takabur; Kemampuan harus ditingkatkan, dilatih terus menerus agar semakin berkembang dan dapat dijadikan andalan hidup. Sebaliknya keterbatasan jangan sampai membuat orang minder; menganggap hidup sebagai nasib buruk dari Tuhan atau merasa hidupnya tidak berguna. Kelemahan atau keterbatasan harus disadari dan diatasi agar tidak menjadi hambatan untuk memperkembangkan diri.
  • Mentalitas yang perlu dikembangkan: sikap mau bekerja keras, mau belajar dari orang lain, tidak cepat menyerah, optimis, mau mencoba, dan sebagainya. 
  • Banyak orang sukses justru setelah ia menyadari keterbatasannya. Banyak tokoh sukses yang berasal dari keluarga miskin. Tetapi kemiskinan itu menumbuhkan tekad untuk menunjukkan bahwa orang miskinpun dapat sukses. Ia tidak mau orang lain melecehkan dirinya karena miskin. Ia ingin orang lain juga menghargai dirinya sebagai pribadi yang bermartabat. Itulah sebabnya dia belajar dengan keras dan meraih prestasi yang gemilang. 

Langkah kedua: Mendalami Pesan Kitab Suci Tentang Panggilan Mengembangkan Anugerah

Silahkan mengambil Kitab Suci kalian, buka, dan baca kisah : Perumpamaan Tentang Talenta (Matius 25: 14 – 30) !

Tulislah 6 (enam) pesan dari perumpamaan tentang talenta, difoto, dan kirim ke email :yohanesdonboscolobo@gmail.com

Langkah ketiga: Menghayati Panggilan Tuhan Untuk Mengembangkan Anugerah yang Dimiliki

Anak-anak, silahkan baca dengan seksama kisah berikut ini !

Kisah Pensil 

Pada awal mula, Pencipta Pensil berbicara kepada pensil dengan mengatakan:

 “Ada lima hal yang harus kamu ketahui sebelum aku mengirimmu ke dunia. Ingatlah itu selalu dan kamu akan menjadi pensil terbaik sesuai potensimu.“ 

Pertama. “Kamu akan mampu melakukan banyak hal besar, tapi hanya jika kamu membolehkan dirimu dipegang oleh tangan seseorang.” 

Kedua. “Kamu akan mengalami peruncingan yang menyakitkan dari waktu ke waktu, tetapi hal ini dipersyaratkan jika kamu ingin menjadi sebuah pensil yang lebih baik.” 

Ketiga. “Kamu memiliki kemampuan untuk mengoreksi kesalahan apa pun yang kamu perbuat.” Keempat. “Bagian terpenting akan selalu berupa apa yang berada di dalam.”

Kelima. “Betapa pun kondisinya, kamu harus terus menulis. Kamu harus selalu meninggalkan suatu tanda yang jelas, terbaca betapa pun sulitnya situasi.” 

Sang pensil mengerti, berjanji untuk mengingat, dan pergi ke dalam kotak. Ia benar-benar memahami maksud Penciptanya. 

“Sekarang tempatkan dirimu pada posisi pensil. Ingatlah selalu hal itu dan jangan pernah lupa. Dan, kamu akan menjadi orang terbaik sesuai dengan potensimu.” 

Satu. “Kamu akan mampu melakukan banyak hal besar, tapi hanya jika kamu membolehkan dirimu dipegang oleh tangan Tuhan. Dan, biarkan orangorang lain bertemu denganmu untuk mendapatkan pemberian yang kamu miliki.” 

Dua. “Kamu akan mengalami peruncingan yang menyakitkan dari waktu ke waktu, dengan menghadapi berbagai masalah. Tapi, kamu akan memerlukan hal itu untuk menjadi seorang yang lebih kuat.” 

Tiga. “Kamu akan mampu mengoreksi berbagai kesalahan yang mungkin akan kamu perbuat agar bertumbuh melalui pelbagai kesalahan itu.” 

Empat. “Bagian terpenting dalam dirimu selalu berupa apa yang berada di dalam.” 

Lima. “Pada permukaan apa pun yang kamu jalani, kamu harus meninggalkan tandamu. Betapa pun situasinya, kamu harus terus mengabdi pada Tuhan dalam segala hal.”

Tiap orang ibarat sebuah pensil... 

Ia diciptakan oleh Pencipta untuk suatu maksud yang unik dan spesial. 

Hal seperti ini pernah dikatakan Mother Theresa dalam wawancara dengan Edward Desmond dari Majalah Time tahun 1990, “Saya hanya pensil kecil di Tangan Tuhan. Dia yang berpikir. Dia yang menulis. Pensil itu tidak bisa apa-apa. Ia hanya digunakan. Saya merasa Tuhan ingin memperlihatkan kebesaran-Nya dengan menggunakan ketiadaan.” 

Dengan pengertian dan usaha terus mengingat, marilah kita maju terus dalam hidup kita di bumi ini dengan memiliki sebuah tujuan yang bermakna dalam hati kita dan suatu hubungan dengan Tuhan tiap hari. 

Kamu diciptakan untuk melakukan hal-hal yang besar! 

Sumber : motivationplannet.wordpress.com

Anak-anak silahkan membuat doa syukur secara tertulis sebagai ungkapan rasa syukur atas kemampuan dan keterbatasan yang dianugerahkan Allah pada dirinya. 

Doa Penutup

Silahkan membaca dengan pelan sembari meresapkan dalam hati isi dari Mazmur 67 !

Nyanyian syukur karena segala berkat Allah 

2 Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, S e l a 

3 supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa. 

4 Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. 

5 Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. S e l a 

6 Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. 

7 Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita. 8 Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia


Terima kasih

Mojokerto, 2 Agustus 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan