Ketika Gagal Lolos Seleksi

 * Imam Syafii

Pada saat pembentukan Tim PSSI Garuda II, tahun 1987 tidak ada  nama Ansyari Lubis karena tidak lolos seleksi. Ansyari Lubis merupakan  salah satu  legenda sepakbola Nasional asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

PSSI Garuda II merupakan tim  yang dibentuk PSSI untuk persiapan Tim Nasional menghadapi Pra Olimpiade 1991. Bagi Ansyari tidak masuk tim Garuda II bukan berarti karirnya tamat. Dia yang dibesarkan di PSKTS Tebing Tinggi itu, tidak patah arang. Ia belajar dan berlatih lebih keras lagi untuk memperkecil dan menutupi kekurangannya.

Harus diakui bahwa persaingan untuk masuk tim besar butuh perjuangan, dan itu yang dilakukan oleh seorang Ansyari.  Berkat kerja kerasnya dua tahun (1989) kemudian iapun masuk PSSI Garuda II dan bergabung Tim PON Sumatera Utara yang akhirnya berhasil mengantarkan timnya meraih medali Emas.

Berkat prestasinya tersebut, pada tahun yang sama Ansyari Lubis direkrut tim Galatama, Medan Jaya dan selanjutnya bergabung dengan tim elite, Pelita Jaya.  Apa yang terjadi selanjutnya ? Akhirnya Ansyari dipanggil Timnas Pra Olimpaide 1991 dan hebatnya lagi pemain berpostur 165 cm itu ditunjuk sebagai kapten tim.

Ansyari Lubis dikenal pesepak bola elegan timnas Indonesia yang pernah berstatus sebagai pemain termahal di Tanah Air pada era pertengahan 1980-an. Selain Ansyari, terdapat beberapa nama seperti, Listianto Raharjo (kiper), Widodo C Putro, Rasito dan Hartono yang sebelumnya tidak masuk tim PSSI Garuda II tetapi mampu menembus timnas Pra Olimpiade.

Fenomena gagal dan suksesnya ansyari Lubis hendaknya bisa dijadikan pelajaran bagi orang tua, pelatih, manajemen klub atau SSB/akademi bahwa ketika gagal dalam suatu seleksi bukan berarti karir sepak bola anak-anak kita akan berakhir. Apalagi pada usia dini dan remaja, yang masih jauh dari usia emasnya bermain sepakbola yakni 20 - 30 tahun.

Semua pihak yang terlibat dalam proses pembentukan talenta dan prestasi  anak seyogyanya memahami tentang hakikat sebuah proses dan persaingan dalam sebuah seleksi sehingga nantinya anak-anak bisa menerima kenyataan tentang makna keberhasilan dan kegagalan.

Jangan sampai tidak terpilih tim LPI, Danone, Soeratin, EPA dan lain sebagainya sudah malas melanjutkan latihan. Berproses menuju prestasi butuh waktu lama, latihan terprogram, bertahap dan berkesinambungan, yang dilakukan dengan kerja keras dan disipilin tinggi.

*Penulis : Dosen Unesa dan Pemilik Bangkalan Soccer academy

Keterangan Foto :

1. Ansyari Lubis

2. Ansyari Lubis pose bersama rekan-rekanya dalam Timnas


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan