Piter Fomeni : Perlindungan dan Jaminan Kesehatan Pemain, Pelatih, dan Ofisial Serta SIAP Sangat Penting Dalam ETMC XXXII Tahun 2023

Kehadiran wakil sekretaris PSSI Provinsi (Asprov) NTT Piter Fomeni di training ground Ricky Nelson Academy (RNA) Mojokerto selalu membawa keasyikan tersendiri buat saya terutama kalau sedang duduk menyaksikan Gerald putra pertama beliau latihan bersama teman-teman sembari ngobrol banyak hal tentang sepak bola, khususnya persoalan-persoalan dalam duni sepak bola di NTT.

"Om John kami sekeluarga akan ke Mojokerto mengantar Gerald untuk memanfaatkan masa liburan sekitar dua Minggu  menimba ilmu sepak bola di RNA" kata Pak Piter melalui telepon pada hari Kamis (29/6) malam. Beliau adalah sosok orang tua yang sangat mendukung talenta sang anak mengingat pada tahun lalu (2022) juga  melakukan hal sama menghadirkan pengalaman yang berguna buat Gerald dalam dunia sepak bola.

Sejak tahun 2017 NTT masuk masuk dalam peta industri sepak bola tanah air. Hal itu ditandai makin banyaknya pemain asal provinsi tersebut yang berkiprah di level nasional, bahkan di tim nasional. Kendati demikian sepak bola NTT selalu berhadapan dengan persoalan-persoalan klasik yang membuat wajah sepakbola daerah ini lesu berkepanjangan. Di antara masalah itu adalah kekurangan lapangan sepak bola dan sarana latihan lain, pengelolaan SSB/klub yang tidak memadai, belum ada pembinaan dan kompetisi sepak bola usia dini (SSB) yang berkelanjutan dan dikelola secara baik serta tidak ada kompetisi sepakbola rutin untuk menemukan dan menempa para pemain setempat. Persoalannya lainnya yakni tidak ada jaminan perlindungan bagi pemain, pelatih, dan ofisial. Belum terlaksananya penerapan Sistem Informasi Aplikasi PSSI (SIAP) dll.

Obrolan kamipun mengerucut pada dua persoalan terakhir tentang pertama pentingnya perlindungan dan jaminan kesehatan bagi pemain, pelatih, dan ofisial. Kedua, penerapan Sistem Informasi Aplikasi PSSI (SIAP) mengingat hal tersebut erat kaitannya dengan pelaksanaan event El Tari Memorial Cup ke-XXXII Tahun 2023 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Rote Ndao medio bulan Agustus nanti.

Perlindungan dan Jaminan Kesehatan Bagi Pemain, Pelatih, dan Ofisial 

Kejadian yang mendera Evan Wejo pemain PSN Ngada dalam ETMC tahun 2022 di Lembata sangat menarik jika diulas dalam konteks perlindungan dan jaminan kesehatan. Evan akhirnya membaik pasca dirawat oleh Matheus Lagadoni bahkan ia memperoleh dukungan dana untuk proses pemulihan cederanya dari Pemerintah Kabupaten Ngada melalui Dispora, Ngada Mania, Ultras Ngada dan berbagai pihak lainnya.

Menurut Piter " Seorang pesepakbola adalah seorang pekerja. Ia melakukan aktivitas sepak bola bukan karena hobi semata. Oleh karena itu pihak Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) telah melakukan kolaborasi dengan Kemnaker dan BPJS untuk memberikan proteksi lebih kepada para pemain, pelatih, dan ofisial"

Melalui  BPJS ketenagakerjaan biaya pengobatan para pemain ditanggung, oleh karena itu tidak perlu khawatir mengenai biaya pengobatan maupun biaya perawatan cedera mereka. Perlindungan pekerjaan itu bukan hanya pekerja dalam tingkat perkantoran, perusahaan atau sektor formal. Tapi juga pekerja di sektor lain, termasuk dalam bidang olahraga.

"Keuntungan bagi pesepak bola jika mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS salah satunya adalah mengenai cedera yang akan ditanggung penuh BPJS. Ketika mereka berlatih dan bertanding, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hal bisa disebutkan misalnya kecelakaan kerja, itu pasti butuh pengobatan dan perawatan hingga pulih. Problem nominal untuk pengobatan biayanya sangat besar, apalagi membutuhkan intervensi dokter spesialis. Bertemali dengan persoalan tersebut kita butuh peran jaminan sosial dan BPJS sanggup melakukan itu. Walaupun perorang  hanya menyetor Rp.16.800 kalau tidak ada kesadaran tentang pentingnya investasi kesehatan melalui skema yang demikian kita akan mengalami kesulitan kalau terjadi sesuatu" ungkap Piter.

Sistem Informasi Aplikasi PSSI

Aplikasi SIAP merupakan program yang dibuat oleh otoritas sepak bola (PSSI) yang berkaitan erat persepakbolaan di Indonesia. Program tersebut direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi klub peserta kompetisi guna memenuhi kebutuhannya dalam kaitannya dengan sebuah kompetisi . Melalui aplikasi tersebut alur kegiatan klub dalm kompetisi menjadi lebih efisien.

Ada beberapa menu yang disediakan seperti pendaftaran, penambahan jumlah pemain baru, biodata dan dokumen penting pesepakbola, dll. Singkatnya aplikasi siap adalah bank pemain, pelatih, dan ofisial. Melalui aplikasi tersebut klub memiliki wewenang untuk memberi perlindungan pemain, memantau pergerakan dan alur  mutasi, dll.

Data pemain, ofisial, dan pelatih diinput oleh admin klub yang memiliki kapasitas memadai dalam bidang Teknologi Informasi dan Komputer ke dalam aplikasi SIAP. Oleh sebab itu Asprov NTT seyogyanya membangun niat untuk berkomunikasi dengan pihak PSSI guna mengadakan workshop bagi admin dari setiap klub yang akan berkompetisi dalam ETMC ke XXXII nanti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan