Eddy Loke Menanggapi Program Pemberdayaan Masyarakat dari Paslon Wilfridus Muga dan Herman Say Dalam Ngobrol Bareng Secara Virtual

Saya berterima kasih kepada coordinator KOMMAS Ngada Jakarta yang melibatkan saya dalam pertemuan (Zoom Meeting) semalam Bersama calon Bupati Ngada Bapak Wilfridus Muga dan calon Wakil Bupati Ngada Bapak Herman Say. Saya juga berterima kasih kepada para senior dan peserta zoom meeting semalam, yang sudah memberikan apresiasi dalam forum tersebut.  Mendengar uraian yang dipaparkan oleh Bapak Wilfridus Muga dalam zoom meeting tanggal 15 November 2020, saya memberikan catatan penting.

 

Pertama, Bapak Fridus sudah membangun Ngada dari Malanuza dengan hadirnya Perguruan Tinggi Citra Bakti. Ternyata kehadiran Perguruan Tinggi Citra Bakti yang bertujuan untuk mencerdaskan anak Ngada memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Mencermati pertumbuhan ekonomi yang semakin baik di wilayah tersebut, Bapak Wilfridus berniat untuk membuka program studi baru  Citra Bakti di beberapa wilayah strategis seperti Lengkosambi Riung, Soa, Bajawa dan Aimere. Kehadiran Citra Bakti di beberapa Kawasan tersebut, tentu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Kalau dikaji secara mendalam lewat pendekatan appreciative Inquiry, Pak Fridus sudah melewati proses kajian tahap awal yang disebut sebagai discovery (menemukan kisah sukses dalam membangun Perguruan tinggi pertama di Ngada). Agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak orang, Pak Fridus merumuskan DREAM (tahap kedua dalam pendekatan Appreciative inquiry) untuk menjadi calon bupati Ngada. Karena dengan menjadi bupati Ngada, mimpi besarnya untuk memberikan manfaat lebih besar kepada lebih banyak orang, dapat tercapai, lewat berbagai kebijakan dan wewenang yang dimiliki oleh seorang  Bupati. Agar misi besarnya bisa tercapai butuh design = rancangan (tahap ketiga dari pendekatan appreciative inquiry). Saat ini, Bapak Fridus sedang merancang program strategis agar apa yang diimpikan itu dapat diimplementasikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.   Lewat pendekatan denge, dongo, wesi saya berkeyakinan bahwa program strategis yang dirancang Pak Fridus Muga bisa diimplementasikan dengan baik. Selanjutnya, butuh tahap lanjut yakni destiny : Bagaimana mengimplementasikan program itu di lapangan. Saat ini, Bapak Fridus sudah mendata anggota masyarakat (kurang lebih 2000 KK ) yang mau menjadi anggota kelompok pemberdayaan. Diharapkan kelompok pemberdayaan yang dibentuk,  difaslitasi dengan kegiatan penguatan kapasitas / edukasi agar mereka memiliki pengetahuan, ketrampilan dalam mengelola bidang usahanya sebagai petani, peternak, nelayan, dan kelompok lain yang bergerak dalam usaha kecil dan menengah. Hadirnya kelompok pemberdayaan ini menjadi sangat strategis karena merekalah yang nantinya menjadi agent of change bagi kehidupan masyarakat Ngada.

Kedua, masyarakat Ngada memiliki infrastruktur sosial yang kuat yakni KUB (Komunitas Umat Basis). Ini menjadi catatan bagi Pak Fridus untuk melakukan strategi dan pendekatan agar Komunitas Basis Umat tidak hanya dijadikan komunitas doa tetapi komunitas pemberdayaan. Kerjasama dengan gereja atau institusi keagamaan lainnya, menjadi sebuah keharusan untuk menemukan strategi yang tepat dalam menjadi komunitas Umat Basis menjadi komunitas Pemberdayaan. Keterlibatan ketua lingkungan, ketua stasi, ketua dewan paroki dan pastor paroki bahkan keuskupan menjadi sebuah strategi yang pas untuk mengarah ke sana. Sukses untuk Bapak Wilfridus muga dan Bapak Herman Say. 

Eddy Loke

Surabaya, 15 November 2020

 

Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^cc
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami... (k)
    di ajopk.com ^_~
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan