Lawan Irak, Indonesia Hanya Unggul Market Value
Oleh : Imam Syafii (Dosen Universitas Negeri Surabaya)
Tim Nasional (Timnas) Indonesia akan menghadapi Irak pada pertandingan lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Grub B Zone Asia, Minggu (12/10/2025) di stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. Hasil pertandingan tersebut akan menjadi pertaruhan Jay Idzes dan kawan-kawan untuk lanjut ke putaran berikutnya atau angkat koper dari perburuan menuju babak final Piala Dunia 2026.Segala kemungkinan masih bisa terjadi, ketiga tim masih
memiliki peluang untuk memperebutkan satu tiket mewakili Grub B dengan menjadi
juara grup. Bagaimanapun, Arab Saudi memiliki peluang terbesar setelah
mengantongi 3 poin atas kemenangannya dengan Indonesia. Selain itu, Green
Falcon memanfaatkan keuntungan nonteknis sebagai tuan rumah.
Tim peringat pertama akan lolos ke putaran final Piala Dunia
2026, sedangkan peringkat kedua akan bertanding kembali di putaran kelima
berhadapan dengan peringkat kedua dari grup lain dari wakil Afrika, CONCACAF,
Amerika Selatan, dan Oseania. Dari babak ini, hanya diambil satu tim yang
berhak masuk pada putaran final di Kanada, Meksiko dan Amreika Serikat, 11 Juni
hingga 19 Juli 2026 mendatang.
Sementara bagi Indonesia, pertandingan terakhir melawan Irak
akan menjadi pertarungan hidup mati dan wajib menang kalau masih ingin
memperebutkan peluang untuk lolos. Namun, Irak bukanlah lawan yang mudah
dibekuk seperti halnya tim dari Kawasan Asia Tenggara. Dari sisi peringkat,
Irak jauh lebih unggul dibandingkan dengan Indonesia. Berdasarkan pantauan di
laman FIFA, Irak saat ini bertengger di posisi 58, sedangkan Indonesia 117.
Dalam tiga pertemuan terakhir Indonesia selalu mengalami
kekalahan. Saat bertanding pada Grup A
Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, di Basra Sport City Stadium, 16
September 2023 Indonesia dikalahkan Irak
dengan skor telak 1-5 dan ketika Indonesia bertindak sebagai tuan rumah di
Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 6 Juni 2024 Indonesia kembali menelan
kekalahan 0-2 dari Irak. Kemudian pada gelaran Piala Asia, Indonesia juga
mengalami kekalahan ketika bertanding di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan,
Qatar 15 Januari 2024 dengan skor 1-3.
Dari fakta tersebut, tidak berlebihan jika para analis sepak
bola tidak mengunggulkan Indonesia. Apalagi dalam pertandingan sebelumnya
melawan Arab Saudi, banyak pihak yang mengkritisi Patrick Kluivert akibat
kurang jelinya dalam menyusun formasi pemain. Pelatih asal Belanda itu dinilai
fatal dengan menempatkan Yakob Sayuri di posisi bek kanan, sedangkan Rizky
Ridho justru dicadangkan. Begitu juga dengan menjadikan Backam Putra sebagai
starter dan mencadangkan Tom Haye merupakan keputusan yang kurang tepat untuk
menghadapi pertandingan krusial.
Menghadapi Irak tidak ada pilihan bagi Patrick Kluivert
untuk bermain lebih ofensif karena targetnya harus menang. Masalah formasi
sangat tergantung pada kebutuhan dan perkembangan yang terjadi dalam permainan.
Bisa jadi formasi dasar 3-5-2 menjadi alternatif karena pemain sudah terbiasa
dengan pola tersebut. Formasi ini bisa bertransformasi ke 3-2-5 ketika menyerang atau menjadi 5-4-1
ketika bertahan. Justin Hubner, Jay Idzes dan Risky Ridho merupakan pilihan
yang sudah teruji di barisan pertahan. Di lini tengah Tom Haye, Joey Pelupessy,
Riki Kambuaya bisa diberi prioritas setelah absennya Marselino Ferdinan.
Sementara Milliano Jonathans dan Dean James bisa ditempatkan sebagai winger.
Ole Romeny dan Ragnar Oratmnagoen dideutkan sebagai tukang gedor dibarisan
depan.
Komposisi pemain Irak yang kini dilatih Graham Arnold asal
Asutralia itu, tidak banyak mengalami perubah dengan komposisi ketika ditangani
Jesus Casas. Pemain berpengalaman seperti Aymen Hussein, Ibrahim Bayesh, Ali Jasim, Osama Rashid dan Bashar Resan
dipastikan sudah paham dengan karakter permainan Timnas Indonesia. Bahkan tiga
pemain yang disebut terakhir, pernah membobol gawang Indonesia dalam tiga
pertandingan terakhirnya. Bersama tim Singa Mesopotamia, Arnold sudah empat kali mendampingi tim dengan tiga
kemenangan saat melawan Yordania (1-0), Hong Kong (2-1), dan Thailand (1-0) dan
sekali kalah ketika menghadapi Korea Selatan (0-2).
Dari data statistik yang ada, Indonesia hanya unggul dari
sisi nilai pasar tim (team market value), dimana Skuad Garuda saat ini mencapai
Rp558,82 miliar dan merupakan tim termahal di putaran keempat Kualifikasi Piala
Dunia 2026 Zona Asia. Jay Idzes menjadi pemain dengan nilai pasar tertinggi di
Timnas Indonesia saat ini, yakni Rp130,36 miliar. Sementara Timnas Irak nilai pasarnya hanya Rp280,28
miliar dengan pemain termahal Montader Madjed, Rp43,45 miliar.
Bagi Patrick Kluivert dan staf kepelatihannya, hasil
pertandingan kontra Irak bukan sebatas menentukan lolos tidaknya Timnas
Indonesia ke selanjutnya, tetapi juga nasibnya
bersama Timnas Indonesia. Hasil
tersebut juga penting bagi PSSI dalam kaitannya dengan kebijakan naturalisasi
pemain yang dilakukan secara masif. Semoga Jay Idzes dan kawan-kawan bangkit
motivasinya setelah kalah tipis dalam pertandingan sebelumnya, dan bisa
memenangkan pertandingan agar peluang lolos ke fase berikutnya tetap terbuka.
Komentar
Posting Komentar