Apologetika dan Kesalahan yang Harus Dihindari
Apologetika dalam teologi dan sastra terdiri dari pembelaan sistematis dari suatu posisi atau sudut pandang. Kata Apoloetika berasal dari bahasa Yunani apologi (απολογία), yang menunjuk posisi pertahanan terhadap serangan. Cabang teologi ini muncul kembali setelah Vatikan II, merupakan ilmu yang diperlukan dalam fungsi penginjilan yang dipercayakan kepada Gereja
Ada beberapa kesalahan paradigma yang harus kita hindari oleh seorang apologet, antara lain:
1.Ada kesadaran bahwa Apologetika terbatas, jangan pernah mencoba membuktikan hal yang mustahil. Apologetika adalah cabang dari Teologi Suci dan didasarkan pada wahyu kebenaran. Bagi seseorang untuk menerima pesan, perlu untuk Wahyu Tuhan dan Iman. Kita tidak dapat membujuk orang untuk percaya. Tidak peduli seberapa brilian atau kepintaran kita serta seberapa bagus argumen yang dimiliki, pihak lain masih bisa mengatakan tidak pada kita.
2. Jangan mereduksi semuanya menjadi diskusi, dan jangan percaya bahwa karena saya membawa orang yang bertobat ini memberi saya jaminan bahwa Tuhan puas dengan saya. Menjadi Apologet yang efektif tidak memberi anda keselamatan. Selalu percaya pada Kasih Karunia Tuhan dan ingat selalu seorang apologet adalah sarana Tuhan dan bukanlah tujuan.
3. Jangan mereduksikan Iman Gereja dengan argumen-argumen saya sendiri. Apologetika bukan untuk membuat doktrin saya sendiri, melainkan untuk mengetahui secara mendalam Iman Gereja dan untuk taat padanya, untuk menempatkan pengetahuan saya pada otoritas Gereja
4. Apologetika tidak membuatmun menjadi Anti-Protestan atau Anti-Ortodoks atau Anti-non-Kristen. Tugas kita adalah menegaskan Iman Gereja. Kita tidak boleh membela Iman hanya karena Gereja sedang diserang, kita harus membela Iman karena kita mengasihi Tuhan dan Gereja adalah milik-Nya.
Kita harus menaruh lebih banyak kasih pada apa yang kita tegaskan daripada apa yang kita tolak
Contoh: Kita menyangkal Sola Scriptura karena kita mengasihi Firman dan Magisterium Gereja serta Tradisi. Jangan melihat musuh yang berlawanan, ini bukan Katolik versus Protestan
"Perjuanganmu bukan untuk menjadi Raja Apologetika, bukan untuk menang dengan segala cara bahkan dengan mengorbankan Roh Kudus. Tugas kita adalah berdiskusi, tetapi berdebat untuk mengklarifikasi bukan untuk "menang". Kita harus belajar mendengarkan dan menunjukkan cinta kepada orang tersebut ( 2 Timoteus 2, 23-26)
Godaan terbesar seorang apologet adalah menyerahkan diri kepada kesombongan diriI. Jangan berpikir anda tahu segalanya.
Kolombia Januari 2025
Salve dan berkat
Pelayan kecil dari Sang Sabda Yang Besar
Komentar
Posting Komentar