Rapor Dalam Proses Pembinaan Sepak Bola
*Prof. Dr. Imam Syafii, M. Kes
Hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan dua pelatih Tramere Rovers FC Inggris, Dan O’Donnell dan Matt Hunter, Selasa (13/5) di kampus Unesa, ada hal yang menarik untuk dijadikan referensi dalam proses pembinaan, yakni progress report perkembangan anak (Rapor).Di akademi Tramere Rovers, setiap anak punya catatan perkembangan yang diberikan secara periodik, bisa setiap tiga bulan atau enam bulan. Raport tersebut bersi catatatan empat aspek: Teknik, Fisik, Taktikal dan Psikologis. Setiap aspek ada laporan secara kualitatif tentang kelebihan dan kekurangan anak. Rapor dikomunikasikan kepada anak dan orang tua. Selanjutnya dibuatkan program latihan yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kekurangan anak. Jika seminggu Latihan 3 kali, maka satu hari digunakan untuk perbaikan kekurangan anak. Program latihan tidak harus selamanya sama, meskipun sepak bola merupakan permainan tim.
Untuk kelompok usia 13 tahun ke atas mulai dikenalkan taktikal. Anak-anak perlu diberikan cuplikan pertandingan dalam sebuah classroom, lalu dijelaskan tentang sebuah proses permainan dan peran setiap posisi pemain. Hasil dari classroom tersebut selanjutnya diajarkan di lapangan, lalu dipraktikan dalam pertandingan. Konsep ini dinamakan game situation, yaitu situasi sebenarnya di pertandingan dibawa dalam situasi latihan.Masalah filosofi pembinaan, sama dengan apa yang sering saya sampaikan ke teman-teman. Kalau saya menyebutnya pilar-pilar pembinaan, mereka menyebutnya The 4 Corner Model. Di situ dijelaskan bahwa anak-anak tidak semata-mata diberikan pelajaran keterampilan permainan sepak bola, tetapi juga aspek psikologis, sosial, dan fisik.
Kalau prilaku orang tua, tidak beda jauh dengan di lingkungan sekitar kita. Jika anaknya dimainkan sebentar tidak sama dengan yang lain, mereka komplain ke manajemen dan pelatih. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya edukasi kepada orang tua melalui pertemuan rutin atau menjelang mengikuti pertandingan.Itu yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.Penulis : Pakar Pembinaan Sepak Usia Dini Universitas Negeri Surabaya
Komentar
Posting Komentar