Gereja Katolik Menyembah Berhala?

Melalui pemahaman yang benar tentang sejarah Gereja perdana, sangatlah sulit bagi siapapun untuk menggugat bahwa Gereja Katolik adalah penyembah patung. 

Beberapa hal penting yang harus dicatat terkait konteks cemoohan terhadap Gereja Katolik sebagai penyembah berhala atau pengikut aliran Paganisme antara lain :

A. Larangan membuat patung untuk disembah

B. Perintah Allah untuk membuat patung

C. Penjelasan : Menyembah VS Menghormati

D. Penggunaan patung dan gambar dalam Gereja Perdana

E. Tulisan Para Bapa Gereja ten6 gambar dan patung

Berikut uraian satu persatu yang bertemali dengan lima hal pokok diatas :


A. Larangan membuat patung untuk disembah (Dekalog - 10 Perintah Allah) 

1. Kitab Keluaran 20 : 4 - 5

"20:4 Jangan membuat bagimu patung i yang menyerupai apapun 1 yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.

20:5 Jangan sujud menyembah j kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah k yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa l kepada anak-anaknya 2 , kepada keturunan m yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku"

Konteks yang seharusnya dipahami dalam Kitab Keluaran 20 : 4 - 5 adalah :

a. Larangan bukan untuk membuat patung/gambar tetapi yang dilarang adalah membuatnya untuk disembah

b. Israel saat itu hidup di tengah-tengah bangsa penyembah berhala (Mesir, Kanaan, Babel) 

Berikut Penjelasannya :

Larangan menyembah dewa lainnya berarti tidak boleh membuat patung dewa itu (bd. Ul 4:19,23-28), juga tidak seorang pun dapat membuat patung Tuhan Allah. Ia terlalu agung untuk dapat digambarkan dengan apa pun yang dibuat oleh manusia. Jikalau dikenakan pada orang percaya dalam Kristus, hukum kedua melarang pembuatan patung dari Allah atau makhluk lain dengan tujuan memuja, berdoa, atau meminta pertolongan rohani apa pun (bd. Ul 4:15-16). Prinsip yang di balik perintah ini berlaku dalam hal ketiga oknum TrinitasTrinitas :

1) Tidak mungkin ada patung atau gambar yang sanggup menggambarkan kemuliaan dan tabiat pribadi Allah dengan benar (bd. Yes 40:18).

2) Allah begitu mahatinggi, begitu kudus dan tidak terhampiri, sehingga patung apa pun atau gambar dari-Nya menghina dan merendahkan kodrat-Nya yang sesungguhnya dan apa yang telah dinyatakan oleh-Nya mengenai diri-Nya (bd. Kel 32:1-6).

3) Konsep orang percaya mengenai Allah tidak boleh dilandaskan pada patung atau gambar dari-Nya, tetapi pada Firman Allah dan penyataan-Nya melalui pribadi dan karya Yesus Kristus (bd. Yoh 17:3).


2. Kitab Ulangan 5 : 8 - 9 (Pengulangan Dekalog) 

"5:8 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 

 5:9 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku"


3. Imamat 26 : 1

 "Janganlah kamu membuat berhala n bagimu, dan patung o atau tugu berhala p janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir q janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu"

Makan yang terkandung dalam Kitab Ulangan dan Imamat adalah : Allah melarang menyembah benda ciptaan sebagai 'allah lain'lain'


B. Perintah Allah untuk membuat patung


1. Tabut Perjanjian (Ark of the Covenant) Keluaran 25 : 18 - 22

25:18 Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. 

25:19 Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya. 

25:20 Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu. 

25:21 Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. 

25:22 Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel. 

Maknanya :

Allah meminta membuat patung Kerub diatas tabut Kudus, tempat kehadirannya secara simbolik. 


2. Tirai Kemah (Tabernakel) : Keluaran 26 : 1

26:1 "Kemah Suci u itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu"

Maknanya : Tirai Tabernakel dihiasi Malaikat


3. Ular tembaga di padang gurun (Bilangan 21 : 8 - 9) 

21 : 8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."

21:9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Penjelasan : Musa membuat patung ular tembaga atas perintah Allah sendiri. Orang yang melihatnya dengan iman, disembuhkan. 


4. Bait Suci Salomo (1 Raja-raja 6 : 23 - 39) 

Penjelasan : Dalam Bait Suci yang diresmikan Allah sendiri ada banyak ukiran, patung malaikat, dan gambar pohon. 


C. Penjelasan : Menyembah VS Menghormati

1. Latria

a. Latria : Latin : latria dan Yunani latrea yang berarti "penyembahan" atau "pengabdian penuh"

b. Dalam iman Katolik, latria hanya diberikan kepada Allah saja. Kepada Tritunggal Maha Kudus. 

c. Latria merupakan bentuk penghormatan tertinggi yakni penyembahan sejati karena hanya Allah yang layak disembah sebagai pencipta dan penyelamat

d. Contoh tindakan latria : Misa Kudus, Adorasi Sakramen Maha Kudus, dan pujian kepada Allah. 

2. Dulia

a. Dulia berarti penghormatan terhadap beberapa orang kudus. 

b. Dulia bukan penyembahan tetapi penghormatan terhadap pribadi-pribadi yang dalam hidupnya telah menunjukkan kesucian dan persatuan yang erat dengan Allah

c. Menghargai karya Allah dalam hidup para kudus dan meminta doa syafa'at mereka di surga

d. Contoh tindakan dulia : merayakan pesta nama Santo/Santa, berdoa novena kepada Santo/Santai tertentu, memakai nama baptis dari Santo/Santa tertentu, dll

3. Hiperdulia (Penghormatan Khusus) 

a. Hiperdulia adalah bentuk penghormatan yang sangat tinggi, khusus diberikan kepada Bunda Maria. 

b. Umat Katolik menghormati Maria sebagai Bunda Allah (Theotokos) dan pribadi manusia yang paling suci diantara semua ciptaan. 

c. Hiperdulia lebih tinggi daripada Dulia (untuk para Kudus) tetapi lebih rendah dari pada Latria

d. Contoh tindakan Hiperdulia : Perayaan Pesta-pesta Maria, Devosi Rosario, Doa Angelus, Devosi Hati Maria Tak Bernoda. 

Penjelasan Katekismus Gereja Katolik (KGK) tentang Menyembah VS Menghormati :

1). KGK : 2132

2). KGK : 2113


D. Penggunaan Patung dan Gambar Pada Gereja Perdana. 

Fakta Sejarah : Sejak abad ke 2 umat Kristen sudah menggunakan lukisan, simbol, dan pahatan dalam konteks iman untuk :

a. Menghormati Kristus, Bunda Maria, Martir, dan orang kudus. 

b. Media untuk mengajar umat karena masih banyak yang buta huruf pada masa itu

Contoh di Katakombe Roma : ada gambar Yesus sebagai Gembala baik, Maria dengan Bayi Yesus, Perjamuan Kudus (Ekaristi) 


E. Tulisan Bapa Gereja Tentang Gambar dan Patung. 


1. Santo Irenius dari Lyon (+202 M) 

"Karena Roh Kudus yang mendiami Gereja, ia (Gereja) menyatakan kebenaran dan menyebarkan banyak gambar dari karya penyelamatan Allah"

a. Makna : Ireneus berbicara tentang gambar sebagai cara mengungkapkan karya keselamatan Allah

b. Sumber : Against Heresis, Book V, Chapter 20


2. Santo Yustinus Martir (+165 M) 

"Kami menghormati Salib, gambar Kristus, dan tanda-tanda kasihNya bukan sebagai dewa melainkan sebagai tanda kemenanganNya atas maut"

a. Makna : St. Yustinus membela penghormatan terhadap simbol dan gambar salib

b. Sumber : Buku Apologi, I, 55


3. Santo Blasius Agung (+379 M)

"Penghormatan yang diberikan kepada gambar itu berpindah kepada yang digambarkan, dan siapa saja yang menghormati gambar itu, menghormati pribadi yang dilukiskan didalamnya"

a. Makna : ini adalah dasar teologi Katolik tentang penghormatan terhadap gambar bukan sebagai bentuk penyembahan berhala

b. Sumber : On the Holy Spirit, Chapter 18, Paragraph 45


4. Santo Agustinus dari Hippo (+430M) 

"Kami tidak menyembah gambar, tetapi kami menghormati tanda-tanda yang mengingatkan kami kepada Dia telah menyelamatkan kami"

a. Makna : Agustinus membedakan antara penghormatan dan penyembahan

b. Sumber : City of God, Book X, Chapter 4


Mojokerto, 13 Mei 2025



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan

Menakar Peluang PSN Ngada di Liga 4 ETMC NTT

Panggilan Hidup Membiara