Purgatorium

Menurut Gereja Katolik ada dua pilihan setelah kematian yaitu surga dan neraka. Hanya ada dua tapi jalannya ada tiga antara lain : surga langsung, neraka langsung, tetapi ada jenis yang ketiga yaitu jalan tidak langsung untuk masuk ke surga. 

Jalan yang tidak langsung dikenal dengan sebutan Purgatorium atau api penyucian. Purgatorium merupakan kesempatan bagi orang yang tidak melakukan dosa mortal atau hanya dosa penial tetapi belum saatnya ia masuk Surga. Tetapi jelas bahwa keputusannya pasti masuk disurga. "Siapa yang mati dalam rahmat dan persahabatan dengan Allah...." (KGK 1030). 

Apakah ada dosa yang diampuni setelah kematian? Ada, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut. Hal ini merujuk pada perkataan Kristus dalam Injil Matius 12 : 32 "Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak". Dalam Injil ada Jenis dosa yang tidak mendatangkan maut, lihat 1 Yohanes 5 : 17 "Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut"

Ada dua pilihan tiga cara atau dua pilihan tiga jalan menurut ajaran Gereja Katolik tentang akhirat. Pada saat kematian hanya ada dua opsi. Pertama, langsung masuk ke surga. Begitu orang masuk ke surga, keadaannya kekal artinya selama-lamanya. Orang yang sudah masuk surga akan terus berada di surga, tidak mungkin keluar. Kedua, langsung ke neraka. Sifatnya juga kekal.

Nalar Teologis

Memang tidak mudah untuk memahami ajaran  Katolik tentang Purgatorium, karena fakta pendukung seperti dalam Alkitab tidak segampang tentang ayat-ayat mengenai surga dan neraka. Soal Purgatorium kurang jelas disebutkan dalam Alkitab. Kurang jelas bukan berarti tidak jelas tetapi perlu  diperjelas dengan menggunakan nalar teologis. Pisau analisanya adalah nalar teologis. Bukan cocokologi atau comotologi. Jika kita menyimak Alkitab secara cermat dan menggunakan penafsiran yang benar sesuai otoritas kita akan menemukan ajaran tentang Purgatorium dalam Alkitab. Keterangan tentang Purgatorium menyebar di beberapa kitab yang ada dalam Alkitab. Oleh karena itu harus ada kemampuan untuk merangkainya. 

Dua Istilah

Ada dua istilah tentang api penyucian yakni Finalis Purificatio (penyucian akhir). Purificatio : membuat suci, menyucikan. Final : akhir. Jadi Finalis Purificatio artinya penyucian akhir. Sedangkan Purgatorium artinya pemurnian. Dalam Gereja Katolik lebih mengenal istilah Purgatorium. 

Kalau di Indonesia dikenal istilah Api Penyucian. Darimana asal kata api? Istilah api tertulis dalam : 

1. 1 Korintus 3 : 15.

 "... dari dalam api tetapi diselamatkan". Ini bukan api neraka.

2. 1 Petrus 1 : 7 

"Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya"

3. KGK 1030 : 

Siapa yang mati dalam rahmat dan dalam persahabatan dengan Allah, namun belum disucikan sepenuhnya, memang sudah pasti akan keselamatan abadinya, tetapi ia masih harus menjalankan satu penyucian untuk memperoleh kekudusan yang perlu, supaya dapat masuk ke dalam kegembiraan surga.

Penjelasan

a. Siapa yang mati dalam rahmat dan dalam persahabatan dengan Allah, .. . (Siapa yang masuk dalam Purgatorium). Orang yang berada dalam Purgatorium  berada dalam status rahmat. Maksudnya  secara teologis adalah orang yang pada saat mati tidak berada dalam dosa mortal, dosa yang mematikan dan membuat seseorang masuk neraka. 

b. .. . . namun belum disucikan sepenuhnya,. . . Maksudnya masih punya dosa yang termaafkan atau dosa venial (dosa ringan). 

c. ..Memang sudah pasti akan keselamatan abadinya,. . . maksudnya , sudah pasti masuk Surga tetapi harus menjalani proses penyucian karena masih punya dosa venial. 

d. ... .untuk memperoleh kekudusan yang perlu,. . . maksudnya ini tujuan di Purgatorium. 

e. ....supaya dapat masuk kedalam kegembiraan Surga. Maksudnya kalau menyatu dengan 'Yang Maha Kudus' harus benar-benar kudus. Maka dosa venial harus dibersihkan terlebih dahulu.  Mengapa harus Kudus? Karena Allah di Surga adalah Maha Kudus, simak Kel. 3:5 Lalu la [TUHAN] berfirman [kepada Musa]: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus." Tanah tempat dimana Allah turun dalam bentuk api adalah Kudus maka Musa dilarang mendekat. Demikian juga dengan Surga tempat dimana Allah berdiam. Siapapun yang akan ke Surga haruslah menjadi kudus terlebih dahulu. Tidak boleh ada dosa sekecil apapun, termasuk venial sin. 

4. Wahyu 21:27 "Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu"

Penjelasan :

Surga tidak akan menyatu dengan sekecil apapun dosa seseorang. Orang yang masuk Surga harus bersih dosanya. Tanpa dosa mortal maupun dosa venial. Ketika mati tidak punya dosa mortal keputusannya masuk surga tetapi kalau masih punya dosa venial harus masuk Purgatorium terlebih dahulu. Bagaimana cara dosa membersihkan diri dari dosa mortal? Satu-satunya cara adalah harus mengaku dosa lewat sakramen tobat. 


Dalam iman Katolik setelah kematian ada pengampunan. Pengampunan tidak hanya didunia ketika seseorang masih hidup. Pengampunan setelah kematian hanya berlaku bagi dosa venial bukan pada dosa mortal Dosa mortal membuat seseorang mengalami keterpisahan dengan Allah. 

Adakah dosa yang bisa diampuni setelah kematian? 

1. 2 Makabe 12:45 

"Yudas yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah. Itu sungguh pikiran yang suci dan luhur. Karena itu ia menyuruh mengadakan kurban pengampunan dosa, supaya orang-orang yang sudah mati itu dilepaskan dari dosa mereka" Penjelasan : ada iman bahwa mengadakan korban dan doa bisa menghapus dosa yang sudah meninggal

2. Mat. 12:32 

[Yesus berkata:] "Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak". Penjelasan : Ada pengampunan di dunia ini dan ada pengampunan di dunia yang akan datang, setelah kematian. Dosa yang diampuni setelah kematian adalah dosa yang tidak mendatangkan dosa venial. Sedangkan dosa yang mendatangkan maut didalam Gereja Katolik disebut dosa mortal. Dosa yang membuat langsung masuk neraka. 

3. 1Yoh. 5:17 : 

"Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut" Penjelasan : yang dimaksudkan adalah dosa venial. Setiap dosa bobotnya berbeda. Ada dosa yang membuat mati artinya otomatis masuk neraka (kalau tidak menerima sakramen tobat) dan dosa yang tidak membuat masuk neraka (venial). 

4. KGK 1031 : 

Gereja menamakan penyucian akhir para terpilih, yang sangat berbeda dengan siksa para terkutuk, purgatorium (api penyucian). Ia telah merumuskan ajaran-ajaran iman yang berhubungan dengan api penyucian terutama dalam Konsili Firence dan Trente. Penjelasan : Purgatorium situasinya sangat berbeda dengan siksa bagi yang terkutuk (neraka). 

5. Tradisi Suci Gereja yang disampaikan oleh Santo Gregorius Agung, Dialogos. 4:39  (KGK 1031)

Kita harus percaya bahwa sebelum pengadilan masih ada api penyucian untuk dosa-dosa ringan tertentu karena kebenaran abadi mengatakan bahwa kalau seseorang menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni "di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak" (Mat. 12:32). Dari ungkapan ini, nyatalah bahwa beberapa dosa dapat diampuni di dunia ini, yang lain di dunia lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan

Menakar Peluang PSN Ngada di Liga 4 ETMC NTT

Panggilan Hidup Membiara