Kata-Kata adalah Doa
Beberapa waktu yang lalu adik saya Constan
sempat menulis di wall facebooknya : Kata-kata adalah doa.Saya tidak memberi
komentar apapun tetapi sempat memberi tanda suka.Artinya saya tertarik dengan
kalimat itu (kata-kata adalah doa).Walaupun belum seijin pemilik status
tersebut saya mencoba merefleksikan dalam tulisan pendek.Tulisan singkat ini
bukan sebuah tanggapan yang berupa bantahan ataupun sejenisnya tapi lebih pada
sebuah refleksi bahwa Kata-kata adalah doa memang sangat bermakna, dan memiliki
kekuatan tersendiri.
Ketika kita berdoa maka kita menguraikan
kata-kata.Segala permohonan,keinginan kita dan syukur,disampaikan pada Tuhan
Yang Maha Kuasa dengan penuh harap lewat uraian kata-kata.Untaian doa tentulah
untaian kata-kata,disampaikan dalam kondisi khusus,pasrah dan dan
terkonsentrasi.
Tidak jarang dalam sebuah keluarga,orangtua
merasa kesal melihat atau mendapati anaknya yang dianggap nakal atau tidak bisa
diatur.Seringkali tanpa kontrol emosi orangtua kemudian mengeluarkan kata-kata
yang kurang baik kepada anaknya.”Anak
nakal,anak tidak sopan,anak tak tahu diuntung,bodoh,dsb”.Dalam kisah klasik
Malin Kundang,kita semua tahu bahwa Malin Kundang berubah menjadi batu karena
ucapan sang ibu yang merasa sangat tersakiti oleh ucapan dan perlakukan Malin
Kundang.
Seorang teller
yang melayani nasabahnya dengan kata-kata yang baik bisa saja akan menjadi
sebuah doa.Karena sang nasabah merasa dilayani dengan baik,mereka merasa puas
dengan layanan sang teller,bisa jadi
nasabah pun mendoakan sang teller
dengan kata-kata yang baik.Semoga kita selalu dalam kesadaran penuh ketika
berkata-kata terutama saat menerima atau mendapatkan serangan kata-kata tak
kondusif dari orang lain.Karena dengan kesadaran penuh inilah yang akan
mengarahkan kita untuk selalu mewaspadai dan lebih berhati-hati dengan
kata-kata yang akan kita ucapkan.
Ketika kita berkata-kata saat itulah
kata-kata itu keluar dari mulut kita,keluar dengan seijin kita.Apapun yang
dikatakan, kata-kata itu tak akan kembali.Kata-kata maaf memang bisa
disampaikan,namun kata-kata yang sudah terlanjur menyakiti hati sulit
terobati.Kata-kata yang terucap adalah menyampaikan gelombang energi kepada
yang lain atapun alam sekitarnya.Gelombang ini akan berlanjut dan berproses di alam
semesta ini sehingga akan kembali kepada siapa pun pembuatnya.Ingat bahwa
sebuah kebaikan yang ditebarkan akan kembali kepada pembuatnya.Begitu pula
keburukan yang ditebarkan akan kembali kepada pembuatnya.Berkata-kata dapat
menjadi sebuah kebaikan ataupun keburukan.Kata adalah doa,semakin baik kita
berkata-kata maka semakin banyak pula kebaikan itu akan menerpa kita.
Kata-kata itu memiliki kekuatan tersendiri
dan bisa berpengaruh pada kita maupun orang lain.Kata-kata itu bisa menggerakan
dan menghentikan seseorang atau sebuah kelompok untuk mencapai tujuan
tertentu.Rangkaian kata akan mampu menyayat hati seseorang sehingga dirinya
akan terluka.Rangkaian kata akan mampu membuat orang menjadi berbunga-bunga
hatinya.Rangkaian kata akan mampu menggerakan orang untuk menjadi yakin atas
apa yang dilakukannya.Rangkaian kata itu akan membuat kita tertawa
terbahak-bahak ataupun membuat wajah kita menjadi basah karena berurai air
mata.Rangkaian kata akan menjadikan kehidupan ini lebih indah dan penuh
warna.Pilihan ada pada kita,mau dibawa kemana setiap kata-kata yang terucap dari
mulut kita.Saya dan anda tentu menginginkan kebahagiaan dalam hidup
ini,tentunya memilih untuk menata setiap kata yang terucap dari lisan kita agar
selalu memiliki kekuatan untuk sebuah kebaikan.
Jadikanlah kata-kata yang baik sebagai
kekuatan bagi kita dan sesama dalam menjalani kehidupan ini.Kata-kata yang baik
akan mengalir menembus generasi karena akan selalu dikenang oleh generasi
berikutnya.Jadikan kata-kata yang baik tak lekang oleh zaman karena meskipun
zaman berbeda kata-kata itu selalu bermakna.Jadikan kata-kata sebagai warisan
terbaik untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang indah dan nyaman untuk
dihuni dan didiami.
Salam Literasi
Salam Katakan dengan Buku
Add caption |
Komentar
Posting Komentar