Naturalisasi Antara Harapan dan Ketakutan
Rapat online yang diinisiasi oleh Prof. Dr. Imam Syafi'i, M. Kes pakar pembinaan sepak bola usia dini itu dipandu oleh John Lobo dengan menghadirkan sekitar 61 praktisi sepak bola di tanah air. Tema diskusi adalah Peningkatan Kualitas Tata Kelola Wadah Pembinaan Sepak Bola Usia Dini di Era Masifnya Kebijakan Naturalisasi.
Jackson F Tiago, Fahri Husaini, dan Hanafing memberikan afirmasi pasca pemaparan materi dari Profesor Imam. Jackson menuturkan bahwa harapan dengan adanya naturalisasi ada 4 yakni ; meningkatkan level sepak bola Indonesia dimata dunia, meningkatkan kemampuan berbahasa asing para pemain lokal, adanya sorotan media internasional terhadap sepak bola tanah air, peningkatan insfrastruktur sepak bola Indonesia, dan semakin terbukanya pasar sepakbola di negara lain.
Jackson mengisahkan bahwa saat melakukan ibadah umroh pada bulan puasa yang lalu, dirinya sempat bertemu dengan Rizky Ridho dan membangun komunikasi menggunakan bahasa asing (Inggris). "Ridho bahasa Inggrisnya cukup bagus apalagi Marcelino Ferdinand yang saat ini sedang bermain di Klub Oxford United, pasti lebih bagus lagi. Demikian juga dengan pemain lainnya yang sedang merumput di luar negeri.
Sementara itu menurut pesepakbola asal Brasil itu tiga komponen ketakutan terkait naturalisasi yang semakin masif di Indonesia yakni; membunuh kesempatan pemain lokal dalam berkompetisi u untuk masuk dalam skuad timnas, meredupnya identitas budaya Indonesia di Timnas, dan Federasi tidak memperhatikan Youth Development.
Terkait redupnya identitas budaya Indonesia, Jackson menuturkan bahwa "ketika teman-teman saya di Brasil menonton pertandingan Timnas Indonesia bermain lawan Jepang dan mereka sempat nyeletuk terkait ciri fisik orang Indonesia. Mereka kenal orang Indonesia yang main sepak bola memiliki ciri fisik yang kulitnya putih, rambut lurus, mata biru, dll".
John Lobo
Komentar
Posting Komentar