Pemain Sepak Bola yang Tidak Bebal

Malam ini (31/10) dalam kelas religius di Ricky Nelson Academy (RNA) bersama Ferdy, Franky, dan Garvin kami belajar bersama dan merefleksikan pesan Injil Lukas 13:31-35 dimana Tuhan Yesus menyampaikan keprihatinanNya atas sikap bebal yang menghinggapi orang-orang Yerusalem kala itu. 

Terminologi  bebal dimengerti sebagai sukar mengerti, tidak cepat menanggapi sesuatu alias tidak tajam pikiran. Refleksi kami menyasar hingga pada konteks terkait keberadaan mereka sebagai siswa yang sedang belajar ilmu sepak bola. 

Ketiga siswa yang hadir mencoba mengidentifikasi indikator pemain sepak bola yang tidak bebal atau pesepakbola yang mampu menjadi sosok hebat dalam mengolah si kulit bundar pada masa yang akan datang. 

Kendati sepak bola itu permainan yang sederhana dimana permainan ini dibesarkan dan ditransformasikan secara kualitatif oleh keserbaragaman pengaruh sosial dalamnya dengan sedikit hal esensial namun memungkinkannya menjadi begitu berpengaruh terhadap budaya di dunia. 

Berikut pendapat mereka tentang ciri pemain sepak bola yang tidak bebal. Menurut Ferdy seorang pesepakbola yang baik itu memiliki indikator sebagai berikut; mendengarkan arahan coach, mengikuti instruksi coach, dan menghormati keputusan wasit. 

Sementara itu Franky Sau ciri khusus pemain sepak bola yang baik antara lain; tidak emosi saat lawan mencedari kita, saling kerja sama saat di lapangan, dan mampu membangun komunikasi yang baik dengan teman satu di lapangan serta mendengar dan menyimak dengan seksama arahan dari kapten tim saat di lapangan.

Garvin yang juga penjaga gawang kelahiran 2010 menuturkan bahwa seorang pemain sepak bola dikatakan tidak bebal kalau memiliki beberapa ciri khusus seperti ; mau bekerja sama dengan teman, tidak egois (mau mencetak gol sendiri), serta mau mendengarkan teguran teman / pelatih. 

Dari ketiga siswa yang hadir saat kelas religius berlangsung yang menjadi kapten tim saat bertanding terutama pada kompetisi resmi adalah Ferdy. Ia menjabarkan pendapat Franky terkait arahan apa yang seharusnya di sampaikan kepada temannya satu tim yakni Pertama, saat bertanding pemain harus memanfaatkan peluang sekecil apapun di depan gawang. Ini arahan kepada pemain depan.

Kedua, lebih simpel tapi efektif ke depan khusus untuk pemain tengah. Bagi pemain belakang hendaknya berkomunikasi dan membagi tugas terkait pressing, cover dan ingat bermain harus lebih sederhana. 

Mojokerto, 31 Oktober 2024


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan