Bukan Anak Pintar

Lima tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 14 Juni 2019, ananda Clay Wogo mendapat apresiasi berupa trophy dari SMP Katolik St. Yusuf Mojokerto pada saat akhir tahun pelajaran tepatnya kenaikan kelas dari kelas 7 ke kelas 8.

Trophy yang diterima Clay bukan karena juara kelas berupa torehan prestasi akademis atau non akademis terkait pengembangan minat dan bakat. Clay dinobatkan sebagai siswa yang paling rajin dengan ketidakhadiran nol atau selama satu tahun pelajaran 2018/2019 Clay tidak pernah absen atau tidak pernah tidak masuk sekolah.

Khitah dari lembaga pendidikan Katolik milik Yayasan Yohanes Gabriel atau Keuskupan Surabaya ini menarik dan cukup anti mainstream mengingat tidak semua sekolah melakukan hal tersebut.   Pantauan penulis, sekolah lebih dominan memberikan apresiasi dalam berbagai bentuk termasuk beasiswa hanya kepada peserta didik yang juara kelas dalam perolehan nilai akademis, lomba pengembangan minat dan bakat, dll. Jarang sekali atau mungkin mustahil kalau sekolah itu memberikan penghargaan kepada siswanya yang rajin ke sekolah.

Berikutnya pengalaman yang menarik dari Clay adalah selama mengikuti Bimbingan Belajar (Bimbel) di Ganesa Operation (GO) ia merupakan siswa yang mengerjakan soal latihan paling banyak diantara teman-temannya. Hingga sore ini (14/6) saya mengakses data dari aplikasi bimbel tersebut dan memperoleh informasi bahwa Clay mengerjakan soal sebanyak 12.751 dari target 12.000 butir soal. Sementara itu jawaban yang benar sebanyak 9.768 soal atau 76,6% dan jumlah jawaban yang salah sebanyak 2.983 soal atau 23,4%. Berkat ketekunannya Clay menempati posisi pertama untuk tingkat kota  Mojokerto dan urutan 469 pada level nasional. 

Bob Foster Sinaga seorang pendeta, akademikus, dan pengusaha Indonesia juga  pendiri lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation dan perguruan tinggi swasta Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia selalu memberikan motivasi kepada siswanya ketika zoom meeting bahwa keberhasilan dalam SNBT ada tiga yakni; belajar, berlatih, dan bertanding.

GO membangun iklim konstruksi bagi peserta didik untuk selalu rajin mengikuti bimbingan atau tidak boleh absen. Setia berkonsultasi dengan para mentor dan tekun berlatih untuk menyelesaikan latihan soal serta serius bertanding dalam agenda uji coba (try out) yang dilakukan secara periodik.

SMA Negeri 1 Sooko tempat Clay belajar selama tiga tahun juga mengadakan bimbingan belajar khusus secara gratis kepada siswa kelas XII baik secara mandiri maupun kerjasama dengan lembaga dari luar yang kompeten. 

Menjelang pengumuman hasil SNBT kemarin (13/6) Clay sedang berada di lembaga bimbel bersama para mentor dan teman-temannya. Mamanya Ludgardis bekerja sementara saya sendiri berada di rumah bersama ananda Diego dan Lolyn. sembari melakukan beberapa aktivitas di rumah, sesekali kami bertiga saling mengingatkan agar tepat jam 15.00 WIB memantau dan mengakses pengumuman kelulusan via website resmi dari Kemendikbud.

Ketika mengetahui bahwa Clay yang berminat pada jurusan teknik kimia lulus tes pada kampus pilihan pertamanya Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) kami sangat senang dan mengucapkan syukur karena Doa Novena Tiga Kali Salam Maria selama ini terkabul. Selain itu, juga mengabarkan berita gembira kepada keluarga dekat.

Medali Perunggu

Selama menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas  (SMA) Negeri 1 Sooko Clay tidak pernah memperoleh nilai tertinggi di kelasnya. Ia tidak pernah masuk dalam kategori 10 besar. Ada satu bukti autentik yng masih saya simpan adalah saat pembagian rapor di kelas XI tahun pelajaran 2022/2023. Dari 34 peserta didik yang ada di kelas XI MIPA 6 Clay berada di peringkat 19 dengan jumlah nilai 1317. Sementara temannya yang peringkat pertama jumlah nilainya 1354.

Selain trophy sebagai peserta didik terajin apresiasi lainnya dari pencapaian non akademis sekaligus  yang membuat dirinya bangga adalah perolehan medali perunggu ketika menduduki peringkat ketiga lomba paduan antar sekolah se Asia Tenggara dalam rangka Dies Natalis Universitas Brawijaya yang berlangsung pada tanggal 15-18 Juli 2022 di Malang.

Dibalik pengalaman yang baik dan berharga dari Clay asumsi saya sebagai seorang ayah adalah bahwa ia bukan seorang anak yang pintar layaknya peserta didik lain yang biasa menyabet prestasi akademis baik di kelas, level sekolah, maupun tingkatan yang lebih tinggi.

Sejak kecil hingga saat ini Clay cukup tekun untuk membaca berbagai buku yang ia gemari dan mengerjakan tugas yang diberikan baik tugas sekolah maupun pekerjaan di rumah. Saat kelas V Sekolah Dasar sudah mulai kursus musik Organ hingga membawa dirinya untuk menjadi organis di Gereja. Ada satu pengalaman menarik ketika Covid-19 melanda dimana semua aktivitas pembelajaran dilakukan secara online. Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas salah satu mata pelajaran saya menggodanya untuk mencari jawaban yang ada di dalam buku. Sontak Clay jawab "Papa, tidak boleh nyontek walaupun tidak ada pengawasan dari guru". Sayapun tersenyum sembari melemparkan pujian untuknya.

Sebagai orang tua sekaligus pendidik hemat saya bahwa berhasilnya Clay dalam SNBT adalah lebih banyak dipengaruhi oleh ketrampilan non teknis (soft skill) yang diperkenalkan dan diajarkan sejak dari rumah, saat di Taman Kanak-kanak Wijaya Sejati dan Sekolah Dasar Katolik Wijana Sejati milik Suster Santa Perawan Maria (SPM) di Mojokerto hingga di SMA Negeri 1 Sooko tempat ia menuntut ilmu selama ini. 

Rata-rata nilai UTBK Clay berada pada angka 685,04. Nilai tersebut merupakan hasil akumulasi dari tiga bidang yang di tes antara lain;Tes Potensi Skolastik yang meliputi kemampuan penalaran umum, kemampuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, dan kemampuan memahami bacaan dan menulis.Kedua, Tes Literasi Bahasa yang terdiri dari; literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Ketiga, Tes penalaran matematika. 

Kuota untuk teknik kimia yang disediakan ITS sebanyak 60 orang. Masuknya Clay dalam kuota tersebut menuruthemat saya itu adalah investasi dari nilai kedisiplinan, kesetiaan pada proses serta taat asas yang dirawat selama ini. Melalui capaian skor tersebut Clay telah mengantarkan dirinya sampai pada titik ini dimana bisa masuk dalam 231.104 peserta yang lulus saat  SNBT 2024 dari 1.583.245 pendaftar. Info terkait bisa simak di link berikut ini ; https://www.detik.com/edu/seleksi-masuk-pt/d-7388582/selamat-231-104-peserta-lulus-snbt-2024



Mojokerto, 14 Juni 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Membiara

Panggilan Karya/Profesi

Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan