Gereja yang Apostolik (Kelas : XI / Periode : 13 - 17 September 2021)
Pembuka
Doa Pembuka
Tanda Salib (+)
Ya Bapa sumber kebijaksanaan sejati,
Dalam pertemuan ini kami ingin memahami lebih mendalam tentang hakekat
dan sifat-sifat Gereja, teristimewa Gereja yang Apostolik. Kami mohon kepadaMu, anugerahkanlah kepada kami hati dan budi yang suci, serta berilah semangat
untuk mengikuti dan ambil bagian dalam proses pembelajaran ini, agar kami dapat
memahami keapostolikan Gereja-Mu di bumi ini. Engkau yang hidup dan berkuasa
kini dan sepanjang segala masa. Amin
Tanda Salib (+)
Pemikiran Dasar
Kristus mendirikan Gereja dan mempercayakan otoritas-Nya kepada para rasulNya, para uskup yang pertama. Ia mempercayakan otoritas khusus kepada St Petrus,
Paus Pertama dan Uskup Roma, untuk bertindak sebagai Vicaris-Nya (= wakil-Nya)
di sini di dunia. Otoritas ini telah diwariskan melalui Sakramen Tahbisan Suci dalam
apa yang kita sebut suksesi apostolik dari Uskup ke Uskup, dan kemudian diperluas ke
Imam dan Diakon. Ketika Bapa Uskup mentahbiskan imam, maka ia melakukannya
dengan otoritas suksesi apostolik. Imam tertabis itu, pada gilirannya ikut ambil
bagian dalam imamat Tuhan kita Yesus Kristus. Tak ada Uskup, Imam atau Diakon
dalam Gereja kita yang mentahbiskan dirinya sendiri atau memaklumkan dirinya
sendiri, melainkan, ia dipanggil oleh Gereja dan ditahbiskan ke dalam pelayanan
apostolik yang dianugerahkan Tuhan kita kepada Gereja-Nya untuk dilaksanakan
dalam persatuan dengan Paus. Gereja yang apostolik berarti warisan iman
seperti yang kita dapati dalam Kitab Suci dan Tradisi Suci dilestarikan, diajarkan
dan diwariskan oleh para rasul. Di bawah bimbingan Roh Kudus, Roh kebenaran,
Magisterium (= otoritas mengajar Gereja yang dipercayakan kepada para rasul dan
penerus mereka) berkewajiban untuk melestarikan, mengajarkan, membela dan
mewariskan warisan iman. Di samping itu, Roh Kudus melindungi Gereja dari
kesalahan dalam otoritas mengajarnya.
Yesus mengutus para Rasul dan bersabda: “Pergilah, ajarilah semua bangsa, dan
baptislah mereka atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
menaati segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (lih. Mat 28: 19-20).
Perintah resmi Kristus untuk mewartakan kebenaran yang menyelamatkan itu oleh
Gereja diterima dari para Rasul dan harus dilaksanakan sampai ke ujung bumi.
Gereja terus-menerus mengutus para pewarta sampai Gereja-Gereja baru terbentuk
sepenuhnya untuk melanjutkan karya pewartaan Injil.
Melalui pelajaran ini, peserta didik dibimbing untuk memahami sifat keapostolikan
Gereja sehingga terdorong untuk ikut serta mewujudkan nilai-nilai luhur Injili dan
memperjuangkan suatu dunia yang lebih baik untuk seluruh umat manusia tanpa
pandang bulu.
Kegiatan Pembelajaran
Simaklah video pembelajaran dengan membuka link ini : https://www.youtube.com/watch?v=Fp-Uhg6WWfk
Evaluasi
Silahkan menjawab pertanyaan berikut ini !
- Apa pesan dan kesanmu setelah menyimak kisah tentang Habemus Papa?
- Suksesi kepemimpinan seperti apakah yang digambarkan dalam kisah Habemus Papa?
- Apa makna Paus sebagai Uskup Roma?
- Apa isi pesan teks Kitab Suci Mateus 28:19-20?
- Apa yang dimaksudkan dengan keapostolikan Gereja dalam teks Kitab Suci Mateus 28:19-20?
- Apa isi dokumen Gereja Gaudium et Spes artikel 23 ?
- Apa yang dimaksudkan dengan keapostolikan Gereja ?
- Apa pendapatmu tentang keapostolikan Gereja dewasa ini ?
- Bagaimana cara kita melestarikan dan mengembangkan Gereja yang apostolik ?
Kirim jawaban anda ke email : yohanesdonboscolobo@gmai.com
Penutup
Doa Penutup
Tanda Salib (+)
Terima kasih ya Bapa, atas penyertaan-Mu dalam pertemuan kami ini. Kini kami
telah memahami rencana penyelamatan-Mu untuk seluruh umat manusia melalui
Gereja, juga penyelamatan-Mu atas kami yang bepangkal pada tradisi para rasul.
Kami mohon ya Bapa, jadikanlah kami pewarta-pewarta Kabar Sukacita di tengahtengah masyarakat kami agar setiap orang menemukan kebahagiaan sejati baik di
dunia ini, maupun dalam kemuliaan kekal nanti. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami. Amin.
Tanda Salib (+)
Komentar
Posting Komentar